SuaraJogja.id - Hujan yang terjadi di sekitar kawasan Gunung Merapi membuat luncuran lava pijar menjadi lahar hujan. Kendati begitu, BPBD Kabupaten Sleman memastikan, ancamannya belum sampai memasuki wilayah permukiman terdekat.
"Material yang meluncur di atas itu belum terlalu banyak, ditambah ada kantong-kantong lahar atau sabo dam yang fungsinya menampung material lahar hujan tersebut, jadi ancaman belum mengkhawatirkan," ujar Kepala BPBD Sleman Joko Supriyanto saat dikonfirmasi Sabtu (9/1/2021).
Menurut Joko, terdapat sabo dam di beberapa titik yang masih mampu menampung aliran lahar hujan, terkhusus sabo dam di Kali Boyong dan Kali Krasak, yang selama ini menjadi arah luncuran lahar hujan.
Kendati begitu, sebelumnya sempat dikabarkan, banjir lahar hujan yang berisi material dari Gunung Merapi sudah mulai melewati Kali Boyong pada Rabu (6/1/2020) sore. Meski belum sampai ke daerah permukiman warga, tetapi aliran material itu membuat saluran pipa air bersih milik pengelola air minum desa (PAMDes) milik kalurahan Purwobinangun, Pakem, Sleman terputus.
Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono menyampaikan, rusaknya pipa PAMDes ini menyebabkan ketersediaan suplai air bersih di beberapa wilayah sekitar tersendat. Beberapa wilayah yang cukup terdampak di antaranya Pedukuhan Turgo, Kemiri, dan Tritis, yang masuk wilayah Kalurahan Pakembinangun, Pakem.
Untuk saat ini, pihaknya masih melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pengelola PAMDes untuk penanganannya. Namun jika memang kondisi sudah mendesak, BPBD Sleman akan membantu dengan menyuplai air dengan tangki ke wilayah tersebut.
"Memang ada jalur pipa milik PAMDes yang terputus. Sementara waktu warga di Turgo, Kemiri, dan Tritis, jika memang kekurangan air, nanti akan disuplai melalui tanki milik BPBD Sleman," kata Joko Lelono.
Selain potensi aliran lahar dingin yang menuju Kali Boyong, kata Joko Lelono, potensi tersebut juga dapat ke arah Kali Krasak. Meski begitu, potensi lahar hujan yang masuk ke Kali Krasak dinilai tidak akan berdampak pada kawasan permukiman di sekitar kawasan tersebut.
"Kali Krasak permukiman paling atas di Tunggularum juga masih aman karena memang belum ada aliran di sana," sebutnya.
Baca Juga: Tadi Malam, Guguran Lava Pijar Merapi Terjadi Sampai Empat Kali
Pihaknya juga terus melakukan pemantauan lahar hujan melalui CCTV di Turgo dan Kemiri. Hasilnya, memang belum ada lahar hujan yang terpantau memasuki area tersebut.
Sementara itu, Panewu Pakem Suyanto mengatakan, permukiman warga yang paling dekat dengan Kali Boyong adalah Pedukuhan Turgo dan Tritis. Ia terus meminta warganya untuk tetap waspada dengan potensi ancaman lahar hujan yang sudah sempat masuk ke Kali Boyong.
"Kita imbau warga di sekitar untuk selalu waspada dan ikuti informasi perkembangan yang ada," ucap Suyanto.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida juga menyebutkan, potensi lahar hujan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan jika memang aktivitas Gunung Merapi terus aktif.
Tidak menutup kemungkinan juga volume dari material di puncak Merapi juga bakal mengalami peningkatan.
"Memang ada potensi untuk ke sana [terjadi lahar hujan]. Begitu nanti itu erupsi terus dan hujan juga terus, bisa sangat dimungkinkan terjadinya lahar hujan," kata Hanik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman
-
Rektor UII Pasang Badan: Jamin Penangguhan Penahanan Aktivis Paul yang Ditangkap di Yogyakarta
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin