SuaraJogja.id - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DI Yogyakarta menanggapi adanya penambangan pasir yang dikeluhkan warga Padukuhan Baros dan Karang, Kalurahan Tirtohargo, Kapanewon Kretek, Bantul. Pihaknya akan menindaklanjuti penambangan yang diduga tanpa izin tersebut setelah PTKM usai.
Kepala Satpol PP DIY, Noviar Ahmad menjelaskan bahwa pihaknya masih fokus terhadap kegiatan pembatas sosial pencegahan Covid-19. Sembari menunggu PTKM usai, dirinya meminta perangkat kecamatan untuk memediasi warga dan penambang pasir.
"Saya minta karena wilayah tersebut berbatasan dengan dua kalurahan, saya minta Penewu Kretek untuk menyelesaikan (mencari solusi) dari bawah terlebih dahulu. Namun sampai hari ini saya belum mendapatkan laporan dari Penewu Kretek," ujarnya saat dihubungi wartawan, Kamis (14/1/2021).
Ia melanjutkan bahwa persoalan penambangan di Sungai Opak yang berbatasan antara Kalurahan Tirtohargo dan Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek ini sudah pernah ditindaklanjuti. Berhubung pada April 2020 muncul kasus pandemi Covid-19, hal itu ditunda.
"Penambangan itu sudah pernah kami tindak lanjuti sebelum pandemi. Tapi mulai April tugas kami terfokus untuk Covid-19 maka sementara sektor yg lain masih belum ditindaklanjuti dengan maksimal," kata dia.
Noviar mengatakan setelah ada penyelesaian di tingkat bawah antara warga dengan penambang maka pihaknya akan turun untuk menindaklanjuti terkait perizinannya.
"Itu rencana yang akan kami lakukan. Mengingat Satpol PP DIY juga mengalami keterbatasan personil karena saat ini sedang melakukan pengawasan terkait PTKM hingga tanggal (25/1/2021) yang akan datang," ucapnya.
Noviar menambahkan jika penambangan tersebut sudah melenceng. Pasalnya gundukan pasir laut yang berada di Laguna Pantai Samas ikut dikeruk.
"Penambangan pasir yang terjadi saat ini sudah melenceng karena menambang gundukan pasir laut yang merupakan benteng alami antara laut selatan dengan Laguna Pantai Samas. Nanti setelah masa PTKM ini selesai akan kami tindak lanjuti sampai selesai," ujar dia.
Baca Juga: Tak Patuhi Prokes, 3 Tempat Usaha di Bantul Ditutup Sementara
Sebelumnya diberitakan warga Padukuhan Baros dan Karang mengeluh dengan adanya penambangan pasir yang berada di dekat tempat tinggalnya.
Hal itu dibenarkan oleh Sekretaris Kalurahan Tirtohargo, Handoyo. Pihaknya khawatir jika penambangan tidak dihentikan berpotensi merusak lingkungan warga. Bahkan berdampak pada kualitas sumur warga yang bisa berubah menjadi asin.
"Belum lagi jika terjadi intrusi air laut maka sumur warga tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari," ucapnya.
Warga meminta pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan. Pasalnya warga mengetahui bahwa aktivitas tersebut tak berizin.
"Yang jelas penambangan pasir di muara Sungai Opak tanpa izin dan sangat ngawur. Kita minta petugas untuk menertibkannya," ujar dia.
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Rusunawa Gunungkidul Sepi Peminat? Ini Alasan Pemkab Tunda Pembangunan Baru
-
Kominfo Bantul Pasrah Tunggu Arahan Bupati: Efisiensi Anggaran 2026 Hantui Program Kerja?
-
Miris, Siswa SMP di Kulon Progo Kecanduan Judi Online, Sampai Nekat Pinjam NIK Bibi untuk Pinjol
-
Yogyakarta Berhasil Tekan Stunting Drastis, Rahasianya Ada di Pencegahan Dini
-
Tangisan Subuh di Ngemplak: Warga Temukan Bayi Ditinggalkan di Kardus