SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap pertama pada Jumat (15/1/2021) di Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta. Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjadi orang pertama yang menerima suntikan vaksin Sinovac di Kota Jogja.
Heroe mengatakan sebelum melakukan vaksinasi Covid-19, ia harus menjalani serangkaian persiapan pribadi. Pasalnya Heroe sempat merasa kurang sehat beberapa hari sebelum vaksinasi Covid-19 diselenggarakan.
Merasa kondisi badannya yang kurang fit, Heroe langsung berinisiatif untuk melakukan cek kesehatan di rumah sakit. Hasilnya saat itu tensi darahnya berada di angka 171/117 dan disarankan oleh dokter untuk menurunkan dulu tensi darahnya jika tetap ingin mengikuti vaksinasi Covid-19.
"Nah setelah dari rumah sakit saya minum obatnya lalu cari tukang pijet. Alhamdulilah tensinya turun menjadi 140/90 dan diperbolehkan untuk mengikuti vaksinasi. Jadi memang saya benar-benar berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19," ujar Heroe kepada awak media.
Baca Juga: Urung Penuhi Syarat Kesehatan, Wali Kota Jogja Batal Divaksin Covid-19
Saat proses penyuntikan pun, kata Heroe tidak merasakan apa-apa. Justru malah ia menilai pengambilan darah melalui vena lebih sakit dibandingkan penyuntikan vaksinasi Covid-19.
"Justu saat dipegang tadi malah terasa dingin, tidak terasa sama sekali dan setelah 30 menit lebih tidak ada masalah," tuturnya.
Heroe berharap semua yang mendapat jatah vaksinasi Covid-19 tahap pertama ini tidak memiliki gejala apapun. Sehingga semuanya dapat mengikuti vaksinasi yang kedua dua minggu berselang.
Disebutkan Heroe, kick off vaksinasi Covid-19 di Kota Jogja menghadirkan 24 tamu undangan atau tokoh yang ada di Kota Jogja. Namun tidak semua dapat mengikuti vaksinasi Covid-19 tahap pertama ini karena satu dan dua hal.
Termasuk sebelumnya Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti yang dinyatakan tidak memenuhi kriteria kesehatan sebelum menerima vaksinasi Covid-19. Akibatnya ia harus rela menunda pemberian penyuntikan vaksin Sinovac ini hingga kondisi kesehatannya lebih baik dan dapat masuk ke dalam kriteria yang telah ditentukan.
Baca Juga: 4.578 Nakes Tunggu Vaksin Covid-19, Pemkot Jogja Distribusikan Jumat Besok
Selain Wali Kota Yogyakarta, ada juga Kepala Kejaksaan Negeri Yogyakarta, Gatot Guno Semodo yang tidak masuk ke dalam kriteria kesehatan penerima vaksin Covid-19.
Heroe menuturkan bahwa, selain jajaran Forkompimda Kota Jogja pada hari yang sama juga dilakukan penyuntikan vaksin Covid-19 kepada 475 tenaga kesehatan (nakes). Vaksinasi Covid-19 untuk nakes tersebut dilakukan di sejumlah rumah sakit dan puskesmas yang ada.
"Untuk tahap pertama ini, akan ada sekitar 4.753 nakes yang mendapatkan jatah vaksinasi Covid-19 dan sudah dimulai sejak hari ini juga. Rata-rata nanti per hari ditergetkan bisa melakukan vaksin kepada 200 nakes," tuturnya.
Sementara itu tokoh lain yang telah menerima vaksinasi Covid-19, Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro, mengimbau kepada para calon penerima vaksin Covid-19 lainnya untuk menjaga kesehatan. Dan juga tidak perlu khawatir dengan vaksin itu karena tidak menimbulkan efek samping.
"Jadi kondisi harus benar-benar sehat. Tadi waktu disuntik juga tidak ada reaksi apapun. Namun saya berpesan vaksin bukan untuk melegalkan kita melepas masker atau melonggarkan protokol kesehatan. Jadi kita tetap melaksanakan prokes, vaksin ini adalah ikhtiar meminimalisir hal yang lebih fatal," tegas Purwadi.
Sementara itu Kepala Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani, menyampaikan pemantauan akan terus dilakukan kepada para penerima vaksin Covid-19. Pihaknya juga membuka hotline agar yang bersangkutan dapat menghubungi petugas dan melaporkan jika terjadi efek samping atau dampak yang muncul setelah pemberian vaksin.
"Memang penerima vaksin ini benar-benar mesti sehat dan tidak boleh ada penyakit penyerta. Setelah divaksin juga akan dilihat dulu reaksinya bagaimana apakah ada KIPI atau tidak. Jika sudah nanti akan ada pemantauan juga selama 14 hari ke depan baru kemudian disuntikkan untuk yang kedua kalinya," ucap Emma.
Berita Terkait
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Cek Fakta: Sesak Napas Akut Bisa Sembuh dengan Pijat Kaki, Benarkah?
-
Bukan Singgih Raharjo atau Heroe Poerwadi, Golkar DIY Usung Sosok Ini di Pilwalkot Jogja
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Dari Sumur Bor hingga Distribusi Pupuk, Harda-Danang Siapkan Jurus Atasi Krisis Pertanian di Sleman
-
Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini