SuaraJogja.id - Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti dinyatakan tidak memenuhi kriteria kesehatan sebelum menerima vaksinasi Covid-19. Akibatnya ia harus rela menunda pemberian vaksinasi Covid-19 hingga kondisi kesehatannya lebih baik dan dapat masuk ke dalam kriteria yang telah ditentukan.
Kepastian ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani, kepada awak media di sela-sela vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Pratama Kota Yogyakarta, Jumat (15/1/2021). Disampaikan Emma, Wali Kota Jogja terpaksa harus menunda vaksinasi Covid-19 untuk sementara waktu setelah tidak masuk dalam kriteria kesehatan yang ditentukan.
"Iya tadi memang Pak Wali Kota tidak bisa divaksinasi Covid-19 karena tidak memenuhi kriteria kesehatan. Sehingga memang ditunda dulu," kata Emma.
Emma menjelaskan Kota Jogja hari melaksanakan vaksinasi Covid-19 dengan sejumlah tokoh sebagai penerima tahap pertama. Mulai dari Wali Kota Jogja, Wakil Wali Kota, jajaran Forkopimda Kota Jogja hingga tokoh-tokoh agama yang ada.
Baca Juga: 4.578 Nakes Tunggu Vaksin Covid-19, Pemkot Jogja Distribusikan Jumat Besok
Sebelum vaksinasi Covid-19 dilakukan para tokoh yang sudah diundang sebagai penerima vaksinasi harus melakukan registrasi terlebih dahulu di meja-meja yang sudah disediakan oleh petugas. Salah satu meja yang disediakan tersebut bertugas untuk melakukan skrining kesehatan kepada calon penerima vaksin Covid-19.
"Jadi di dalam pelaksanaan vaksinasi hari ini ada 4 meja. Pertama untuk registrasi apakah ia sudah tercatat atau mendapatkan undangan atau belum, kemudian ada skrining harus sehat dengan kriteria umur 18-59 tahun dan tidak punya penyakit komorbid atau penyakit penyerta. Sebab menurut penelitian yang ada vaksin Sinovac ini hanya memang untuk orang yang sehat saja tanpa komorbid," tuturnya.
Lebih lanjut disebutkan Emma, dari awal nanti yang bersangkutan akan mengajukan kurang lebih 16 pertanyaan untuk dijawab oleh calon penerima vaksin. Kemudian di meja selanjutnya petugas akan memeriksa penyakit tidak menular (PTM) yang bersangkutan seperti pengecekan kolesterol dan gula darah.
"Nah dari skrining itu nanti bisa ketahuan apakah yang bersangkutan bisa menerima vaksin, atau perlu ditunda dulu atau malah tidak bisa [menerima vaksin Covid-19]. Jadi itu ada dari dokter yang memeriksa," jelasnya.
Terkait dengan penyebab utama Wali Kota Jogja tidak memenuhi kriteria kesehatan untuk vaksinasi Covid-19, Emma tidak bisa menjelaskan lebih lanjut. Pasalnya hal itu sudah bersangkutan dengan data medis seseorang yang sifatnya pribadi.
Baca Juga: Vaksin Sinovac Didistribusikan, Kota Jogja Sudah Siapkan Gudang Penyimpanan
"Untuk tidak memenuhi kriteria kesehatannya karena apa, kami tidak bisa menyampaikan. Karena memang itu data medis sesorang dan sifatnya privasi sekali. Kalau disampaikan malah bisa melanggar aturan yang ada. Tapi yang jelas Pak Wali Kota belum memenuhi kriteria kesehatan dari vaksin yang digunakan ini dan ditunda dulu," terangnya.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
Tag
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Arus Lalin di Simpang Stadion Kridosono Tak Macet, APILL Portable Belum Difungsikan Optimal
-
Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran di Gunungkidul Menurun, Dispar Ungkap Sebabnya
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik