SuaraJogja.id - Sastro Wakino (65) nelayan eret asal Padukuhan Wonosobo II Kalurahan Banjarejo Kapanewonan Tanjungsari Gunungkidul yang sempat hilang di pantai Kepen akhirnya berhasil ditemukan. Namun sayang, lelaki ini ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Dina (19) warga Banjarejo mengatakan jasad ditemukan tersangkut batu karang di Pantai Ngrumput selepas shubuh tadi. Korban ditemukan telah meninggal dan berada di bawah bukit Kosakora, sebelah timur Pantai Drini.
"Iya tadi pagi jam 05.30 WIB,"ujarnya, Sabtu (16/1/2021).
Jasad korban langsung dievakuasi oleh Tim SAR ke Pantai Drini melalui jalan darat. Kemudian dibawa menggunakan ambulans milik SAR ke RSUD Wonosari dan pencarian dihentikan oleh TIM SAR.
Baca Juga: Ada PTKM, Tim Gugus Tugas Bubarkan Hajatan Sunat Warga Gunungkidul
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Baron, Marjono menyebutkan penemuan jasad nelayan tersebut bermula dari upaya penyisiran yang dilaksanakan oleh SAR. Sabtu pagi pihaknya memang berencana melanjutkan pencarian nelayan yang dinyatakan hilang.
"Kita melakukan penyisiran lewat darat dan laut,"tambahnya.
Salah satu anggota Tim SAar melihat ada seseorang tersangkut batu karang. Korban di temukan bergeser ke arah timur dari lokasi nelayan ini dinyatakan hilang di pantai Kapen. Jarak antara korban ditemukan dengan lokasi ditemukan sekitar lebih 1 km.
"Korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan,"terangnya.
Marjono mengakui kecelakaan yang melibatkan nelayan terutama jaring eret yang berada di tebing-tebing. Ia menghimbau kepada nelayan untuk membekali dengan berbagai peralatan keselamatan minimal pelampung.
Baca Juga: Mundur Sebulan, Vaksinasi Covid-19 di Gunungkidul Dijadwalkan Februari
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Jerit Nelayan di Proyek Kota Elite: Terhimpit Pembangunan, Terlilit Utang
-
Aksi Puluhan Perahu Nelayan di PIK 2, Desak Prabowo Tak Lanjutkan Kebijakan Jokowi Soal Ini!
-
Tiga Helikopter Hilir Mudik Di Langit Sukabumi, Selamatkan 71 Nelayan Terisolasi Di Perairan Tegalbuleud
-
Tangisan Nelayan Manila: Reklamasi Teluk Pangkas Hasil Laut hingga 80%
-
Imbas Limbah PLTU Tak Cuma Bikin Nelayan Makin Tercekik, Beberapa Ikan di Laut jadi Bingung, Kenapa?
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Dari Sumur Bor hingga Distribusi Pupuk, Harda-Danang Siapkan Jurus Atasi Krisis Pertanian di Sleman
-
Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini