Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 19 Januari 2021 | 12:50 WIB
Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (3/12/2020). Listyo jadi calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Jokowi, untuk menggantikan Kapolri Jenderal Idham Azis yang akan pensiun. [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]

SuaraJogja.id - Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menjadi calon tunggal Kapolri, untuk menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada akhir Januari 2021 mendatang. Mantan Kapolda Banten ini ternyata sempat menghabiskan masa mudanya di Yogyakarta yakni saat bersekolah di SMA 8 Yogyakarta. 

Kepala Sekolah SMAN 8 Yogyakarta Sri Suyatmi, mengaku bangga alumni dari Delayota kini bakal jadi orang nomor satu di Polri. Ia menyebut walaupun memang bukan menjadi guru yang sempat mengampu Listyo semasa duduk di bangku SMAN 8 Yogyakarta tapi mewakili sekolah, ia sangat bersyukur atas prestasi yang diterima oleh Listyo. 

"Kami sebagai keluarga SMAN 8 Yogyakarta yang pasti sangat berbahagia dan bersyukur karena anak didik kami [Listyo Sigit Prabowo] bisa menjadi calon tunggal Kapolri. Semoga nanti bisa lolos dan menjadi Kapolri," ujar Sri saat ditemui SuaraJogja.id di SMAN 8 Yogyakarta, Selasa (19/1/2021).

Sri sendiri sebenarnya merupakan Kepala Sekolah baru di SMAN 8 Yogyakarta, namun hal itu tidak menghentikannya untuk tetap berbangga dengan prestasi yang dicapai oleh Listyo sebagai alumni SMAN 8 Yogyakarta. 

Baca Juga: Calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo Langkahi Senior, Kompolnas: Gak Masalah

"Beliau [Listyo], akan menjadi orang nomor satu di kepolisian, dengan itu mudah-mudahan beliau bisa memberikan keamanan dan ketertiban untuk seluruh wilayah Indonesia tanpa adanya diskriminasi," tuturnya.

Kepala Sekolah SMAN 8 Yogyakarta Sri Suyatmi saat bercerita mengenai sosok Komjen Listyo Sigit Prabowo kepada SuaraJogja.id, Selasa (19/1/2021). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Sri mengungkapkan bahwa Listyo Sigit merupakan salah satu alumni yang peduli dengan sekolahnya khususnya SMAN 8 Yogyakarta. Listyo dinilai sebagai sosok yang kerap memberi perhatian wabilkhusus kepada guru-guru yang dulu mengampu semasa di sekolah dan selalu mendukung kegiatan sekolah dalam aksi ke masyarakat. 

Hal itu terbukti dengan hadirnya Listyo, pada saat sekolah merayakan ulang tahun atau pada acara lustrum. Meskipun memang tidak selalu hadir tapi kiriman hadiah atau ucapan melalui karangan bunga tidak pernah absen.

"Karena kalau ulang tahun yang rutin itu cukup menyita waktu, jadi beliau tidak selalu bisa hadir. Namun demikian beliau tidak pernah lupa mengirimkan karangan bunga kalau memang sekolah sedang merayakan ulang tahun," ucapnya.

Selain itu, Listyo yang juga tergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni Pakci SMA N 8 Yogyakarta (Ikapakci) selalu mendukung program di sekolah. Termasuk salah satunya saat para alumni membangun masjid sebagai sarana dan prasarana beribadah siswa di sekolahan.

Baca Juga: Beri Masukan, Kompolnas Sampaikan Prestasi hingga Kelemahan Komjen Listyo

Sri menuturkan bahwa kabar Komjen Listyo Sigit Prabowo sudah terdengar atau diketahui oleh lingkungan sekolah lebih dulu sebelum surat dari Presiden Jokowi diberikan. Kabar itu didapat dari guru-guru dan alumni senior lainnya.

"Bahkan sebelum kemarin surat Presiden diberikan itu sebenarnya di sini [sekolah] sudah dengar. Kita sudah dengar bahwa beliau satu-satunya calon Kapolri. Tapi kita masih sempat memikirkan kemungkinkan terganjal karena beliau non muslim. Namun ternyata alhamdulillah tidak terjadi dan lancar," terangnya.

Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo. (Ist)

Terkait dengan kepercayaan Listyo, kata Sri itu bukan menjadi sebuah alasan atau ganjalan. Sebab di mata mereka, Listyo Sigit tidak pernah membeda-bedakan kelompok tertentu saat berbuat baik. 

"Kalau informasi yang saya dapat, beliau dan sesama alumni lain, tidak tahu angkatan berapa, bahkan juga punya pondok sendiri yang digunakan untuk mengobati dan merawat orang-orang yang mengalami gangguan jiwa. Posisi juga kurang tahu dimana tapi masih di Jogja juga," cetusnya. 

Untuk saat ini, terkait dengan guru di SMAN 8 Yogyakarta yang pernah mengampu Listyo dan masih aktif, hanya tinggal satu orang. Yakni Suhardi yang adalah Guru Seni Rupa SMAN 8 Yogyakarta.

"Memang guru yang ada di sini kalau kemudian tidak sebaya dengan saya atau yang lebih senior mungkin juga bukan yang pertama di sini. Banyak mutasi dari sekolah lain karena di kota mobilitas mutasi juga cukup sering. Jadi tinggal Pak Suhardi itu saja," tandasnya.

Diyakini Sri, bahwa Listyo Sigit dapat mengemban tugas yang diberikan dengan baik. Selain itu pihak sekolahan juga akan selalu mendukung alumninya tersebut.

Load More