Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 20 Januari 2021 | 11:22 WIB
Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (9/1/2021). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

SuaraJogja.id - Awan panas guguran kembali terlihat dari Gunung Merapi, Rabu (20/1/2021), sekitar pukul 08.00 WIB. 

Sebelumnya, hingga Rabu pukul 06.00 WIB, Gunung Merapi telah mengalami 47 kali guguran lava pijar dan 3 kali awan panas.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang jarak luncuran guguran lava pijar mencapai 1 kilometer. Sedangkan luncuran awan panas guguran sejauh 1,2 kilometer.

Hembusan asap dan abu kemarin menyebabkan hujan abu dengan intensitas sedang di wilayah Klaten dan Boyolali. Kecenderungan angin bertiup pada pagi hari ini ke arah selatan-barat dengan kecepatan 10-25 kilometer per jam.

Baca Juga: Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,8 Km dan Lava Pijar 67 Kali

"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Magelang, Edy Susanto.

Bahaya lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif diperkirakan sejauh 3 kilometer dari puncak Merapi.

Status Merapi saat ini masih berada di level III (siaga). BPBD merekomendasikan aktivitas penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III untuk dihentikan.

Aktivitas wisata termasuk pendakian ke puncak Merapi juga diminta sementara dihentikan. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Baca Juga: Ancaman Bahaya Merapi Berubah, Pengungsi Kelompok Rentan Tetap Bertahan

Load More