SuaraJogja.id - Awan panas guguran kembali terlihat dari Gunung Merapi, Rabu (20/1/2021), sekitar pukul 08.00 WIB.
Sebelumnya, hingga Rabu pukul 06.00 WIB, Gunung Merapi telah mengalami 47 kali guguran lava pijar dan 3 kali awan panas.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang jarak luncuran guguran lava pijar mencapai 1 kilometer. Sedangkan luncuran awan panas guguran sejauh 1,2 kilometer.
Hembusan asap dan abu kemarin menyebabkan hujan abu dengan intensitas sedang di wilayah Klaten dan Boyolali. Kecenderungan angin bertiup pada pagi hari ini ke arah selatan-barat dengan kecepatan 10-25 kilometer per jam.
Baca Juga: Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,8 Km dan Lava Pijar 67 Kali
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Magelang, Edy Susanto.
Bahaya lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif diperkirakan sejauh 3 kilometer dari puncak Merapi.
Status Merapi saat ini masih berada di level III (siaga). BPBD merekomendasikan aktivitas penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III untuk dihentikan.
Aktivitas wisata termasuk pendakian ke puncak Merapi juga diminta sementara dihentikan. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Baca Juga: Ancaman Bahaya Merapi Berubah, Pengungsi Kelompok Rentan Tetap Bertahan
Berita Terkait
-
Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas ke Arah Barat Daya
-
Merapi Luncurkan 3 Kali Awan Panas Guguran,Waspada Hujan Abu Vulkanik
-
Hari Ini, Merapi Mengeluarkan Tiga Kali Awan Panas
-
Gunung Merapi Muntahkan Tiga Kali Awan Panas Sejauh 700-1.200 Meter
-
Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,8 Km dan Lava Pijar 67 Kali
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia