SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, memaksimalkan mobil Polymerase Chain Reaction (PCR) hanya untuk kebutuhan mendesak.
Sebab, persoalan anggaran terlalu besar jika biaya pemeriksaan sampel harus dibebankan ke mobil PCR.
Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharja mengatakan, keberadaan mobil PCR yang belum lama ini dibeli disasar untuk beberapa kalangan.
"Jadi diarahkan untuk pemeriksaan yang mendesak saja, seperti pengambilan sampel untuk aparatur sipil negara (ASN) terkait kepastian bekerja, pasien rujukan yang harus segera ditangani dan ibu hamil yang terinfeksi Covid-19," ujar Agus, dihubungi wartawan, Jumat (22/1/2021).
Ia menegaskan, pemeriksaan sampel yang utama tetap di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKLPP) Yogyakarta, sedangkan keberadaan mobil PCR hanya membantu kebutuhan mendesak dan prioritas.
“Jika semua sampel diperiksa lewat mobil PCR maka anggaran akan jebol. Bisa dibayangkan sekali periksa spesimen membutuhkan biaya Rp650 ribu. Padahal minimal butuh dua kali pemeriksaan,” kata Agus.
Dihubungi terpisah, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Bantul Trisna Manurung mengatakan, sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan apakah anggaran penanganan Covid-19 yang diambil dari Biaya Tidak Terduga (BTT) akan mencukupi atau tidak memasuki tahun 2021.
Ia mengungkapkan, sampai saat ini belum ada kejelasan kapan berakhirnya pandemi Covid-19, yang sudah hampir satu tahun turut melanda Indonesia.
“Saat ini BTT kami ada Rp34 miliar. Pada 18 Januari lalu sudah digunakan Rp6,3 miliar. Perinciannya Rp4,2 miliar untuk Dinkes, Rp1,7 miliar untuk RSUD. Sisanya untuk kegiatan lainnya. Jika ditanya cukup tidak? Kami belum bisa memastikan, karena kami juga belum tahu sampai kapan pandemi berlangsung,” ucapnya.
Baca Juga: Kerap Penuh hingga Tutup Layanan, RS Rujukan Covid-19 di Bantul Tambah Bed
Berita Terkait
-
Kerap Penuh hingga Tutup Layanan, RS Rujukan Covid-19 di Bantul Tambah Bed
-
Kabar Gembira! 3.288 Boyolali Sudah Sembuh dari Covid-19
-
Medan Targetkan Vaksinasi 21 Ribu Nakes, Dinkes: Tahap Pertama Baru 10 Ribu
-
Urung Penuhi Syarat Kesehatan, Wali Kota Jogja Batal Divaksin Covid-19
-
Dinas Kesehatan Kota Batu Memulai Simulasi Vaksin Covid-19
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Taktik Jitu Anti Bokek: Jadikan Saldo DANA Kaget Rp249 Ribu Modal Nongkrong Akhir Pekan
-
Setelah Tragedi Sidoarjo, Ponpes di Bantul Jadi Sorotan! Kemenag Lakukan Ini
-
DANA Kaget Banjir Rejeki: Tips & Trik Jitu Klaim Saldo Gratis Hingga Jutaan Rupiah di Sini
-
Waspadai Kendal Tornado FC, PSS Sleman Janjikan Tampil Trengginas di Kandang
-
Efisiensi Anggaran "Memangkas" Kebudayaan? Komikus Yogyakarta Angkat Bicara Lewat Karya