SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman mengakui rencana pemberian vaksinasi Covid-19 untuk para tenaga kesehatan (nakes) belum sesuai dengan terget awal. Jika mengacu pada target awal pemberian vaksinasi Covid-19 direncanakan selesai dalam lima hari saja.
"Jadi untuk pelaksanaan vaksinasi itu antara yang direncanakan dan realitanya belum bisa gathuk atau sesuai. Kalau rencana kita dulu itu satu hari satu faskes bisa melayani 60 orang karena tiga sesi, per sesi 20 orang. Maka dengan 52 faskes akan selesai dalam waktu 5 hari tapi ternyata tidak demikian," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, kepada awak media, Sabtu (23/1/2021).
Joko mengatakan molornya vaksinasi Covid-19 di Sleman ini disebabkan oleh adanya aturan baru oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Di dalam aturan itu disebutkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan atau SDM Kes di suatu fasilitas kesehatan (faskes) harus diberikan vaksin di tempat itu juga.
Kebijakan itu berbeda dengan yang awalnya nakes dikabarkan akan mendapat pemberitahuan terkait dimana mereka bakal diberikan vaksin. Dengan mempertimbangkan mana faskes yang memungkinkan atau masih lebih kosong.
Baca Juga: Survei Ungkap Empat Alasan Orang Tolak Vaksinasi Covid-19
"Jadi misalnya SDM Kes di RSUP dr Sardjito, ya mereka harus divaksin di Sardjito semua. Sehingga kemarin seperti Puskesmas Cangkringan, yang SDM Kes-nya hanya 40 orang, yang berarti tidak sampai sehari selesai tidak bisa menerima SDM Kes dari faskes lain walaupun sudah kosong," tuturnya.
Hal ini praktis membuat SDM Kes yang berada di puskemas sudah lebih cepat selesai lebih dulu. Sebab mengingat SDM Kes di puskesmas hanya berkisar di angka 40-85 orang saja sehingga dapat diselesaikan dalam sehari atau dua hari saja.
Joko menyebut bahwa saat ini masalah utama yang dihadapi yakni terkait dengan redistribusi vaksin. Pasalnya sejak awal vaksin telah dikirim secara merata di seluruh faskes yang ada dengan pengawalan ketat.
"Kami harus tarik lagi vaksin di faskes-faskes yang ada untuk kami suplai ke faskes yang memiliki SDM Kes lebih banyak. Di antaranya ada Sardjito, RSA UGM, JIH, PKU Gamping, dan RSUD Sleman," jelasnya.
Kebijakan baru ini, kata Joko, dapat berjalan lebih cepat asalkan dibarengi dengan redistribusi vaksin yang cepat juga. Namun kendalanya redistribusi itu bukan hanya vaksin saja melainkan secara menyeluruh dengan kelengkapan yang ada seperti Alat Pelindung Diri (APD), Auto Disable Syringe (ADS) dan safety box.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan di Wisma Atlet Kemayoran
"Redistribusi vaksin itu harus dengan kelengkapannya, sudah satu paket. Itu yang tidak mudah. Saat ini kami masih berproses, sudah sekitar 80 persen," ucapnya.
Meski diakui tidak sesuai dengan target awal, namun Joko tetap optimis bahwa vaksinasi tahap pertama akan selesai dalam waktu dekat. Pihaknya memperkirakan pada awal Februari vaksinasi Covid-19 putaran pertama untuk SDM Kes di Sleman bisa selesai.
"Kami optimis paling lambat awal Februari sudah selesai untuk putaran pertama ini," tandasnya.
Diketahui bahwa kick off vaksinasi Covid-19 putaran pertama di Kabupaten Sleman telah diselenggaran dengan menyuntikan kepada 10 tokoh yang ada, di antaranya Bupati Sleman hingga Dokter Tirta. Kick off vaksinasi tersebut diselenggarakan di Puskemas Ngemplak II, pada Kamis (14/1/2021) lalu.
Berita Terkait
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
Trump Tunjuk Aktivis Anti-Vaksin Robert F. Kennedy Jr. Jadi Menteri Kesehatan!
-
Daftar Vaksin Rekomendasi Sebelum Menikah, Calon Pengantin Wajib Tahu!
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
Tag
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
Terkini
-
TPST Piyungan Overload, Menteri LHK Desak DIY Olah Sampah Sisa Makanan Jadi Cuan
-
Waspada Penjual Minyak Goreng Keliling, Pedagang di Bantul Rugi Jutaan Rupiah
-
Ternyata Ini Alasan Kenapa Ketika Hujan Tiba Muncul Perasaan Sedih hingga Galau
-
DLH: Selain Atasi Sampah, Keberadaan TPST di Bantul Mampu Serap Tenaga Kerja hingga Ratusan Orang
-
Kecewa Masih Lihat Tumpukan Sampah di Depo Mandala Krida, Menteri Lingkungan Hidup Bakal Panggil Pemkot Jogja