SuaraJogja.id - Profil Sri Purnomo Bupati Sleman mendadak menjadi pencarian banyak orang lantaran dirinya dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 setelah sepekan disuntik vaksin.
Kabar tersebut diketahui dari akun Instagram resmi miliknya @sripurnomosp, pada hari Kamis (21/1/2021). Sri Purnomo sebelumnya telah disuntik vaksin Covid-19 pada hari Kamis (14/1/2021) yang lalu.
Saat menjalani tes swab antigen pada hari Rabu (20/1/2021), dirinya dinyatakan positif Covid-19. Kemudian dirinya menjalani tes swab PCR, dan hasilnya juga dinyatakan positif.
Berikut ini profil Sri Purnomo Bupati Sleman yang telah berhasil kami rangkum khusus untuk Anda.
Latar Belakang Sri Purnomo Bupati Sleman
Bupati Sleman Sri Purnomo, lahir di Klaten pada tanggal 22 Februari 1961. Dikutip dari Slemankab.go.id, dirinya mempunyai istri yang bernama Dra. Hj. Kustini.
Pria yang kini berusia 60 tahun ini mempunyai tiga orang anak. Sri Purnomo menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Tarubasan 1 Karanganom, Klaten, dan lulus pada tahun 1973.
Riwayat Pendidikan Sri Purnomo
Kemudian Sri Purnomo melanjutkan sekolah di SMP Muhammadiyah, Karanganom, Klaten, dan lulus pada tahun 1976. Pada tahun 1980, dirinya lulus dari SMA Muhammadiyah Klaten.
Baca Juga: Sempat Bertemu Bupati Sleman, Sri Sultan Siap Dites Swab
Sri Purnomo lalu melanjutkan pendidikan S1-nya di IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Kemudian setelah lulus sebagai sarjana pada tahun 1984, dirinya melanjutkan S2 di Ekonomi Syariah di UII.
Bupati Sleman ini pernah menjadi seorang guru pada tahun 1984-2005. Dirinya juga sempat menjabat sebagai Wakil Bupati Sleman pada periode 2005-2010.
Kemudian pada periode 2010-2015, Sri Purnomo menjabat sebagai Bupati Sleman. Dan Sri Purnomo kembali menjabat sebagai Bupati Sleman untuk periode 2016-2021.
Sementara untuk pengalaman organisasi, dirinya pernah menjadi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman pada periode 2006–2010. Selain itu, dirinya juga sempat menjadi anggota Majelis Pertimbangan Partai DPW PAN DIY pada 2005-2010.
Sri Purnomo juga menjabat sebagai Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia Cabang Sleman pada 2006–2011. Dirinya juga pernah menjadi Ketua Umum Drum Band Kabupaten Sleman pada 2006–2011
Pada tahun yang sama pula dirinya mengemban amanah sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY. Kemudian yang terakhir, dirinya pernah menjabat Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sleman pada 2005–2010.
Saat ini, Bupati Sleman Sri Purnomo yang dikonfirmasi positif Covid-19 disebut tanpa gejala dan tengah menjalani isolasi mandiri di rumah dinas.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo menjelaskan, awalnya Bupati Sleman Sri Purnomo menjalani swab antigen karena merasakan gejala batuk-batuk. Swab antigen tersebut dilakukan oleh Dinas Kesehatan di rumah dinas Bupati Sleman dan hasilnya positif.
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dr Tonang Dwi Ardyanto memberikan penjelasan, bahwa penyebab Bupati Sleman positif Covid-19 bukan karena vaksin.
Dokter Tonang juga menjelaskan, tidak serta merta orang yang telah disuntik vaksin Covid-19 langsung bisa kebal dari virus tersebut. Namun, tubuh manusia membutuhkan waktu untuk membentuk antibodi yang mampu menangkal virus Covid-19 tersebut.
Sedangkan untuk membentuk antibodi yang mampu melindungi, dokter Tonang menyebut setidaknya membutuhkan waktu 28 hari. Oleh karena itu, dokter Tonang menegaskan, bahwa Bupati Sleman Sri Purnomo positif Covid-19 bukan karena vaksin.
Jadi, sekarang sudah cukup jelas bukan? Bahwa penyebab Sri Purnomo Bupati Sleman positif Covid-19 adalah bukan karena vaksin. Pastikan Anda selalu mencari sumber informasi yang tepat seputar Covid-19.
Demikian profil Sri Purnomo, Bupati Sleman yang sudah vaksin tapi positif Covid-19.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Rp4 Miliar untuk Jembatan Pucunggrowong: Kapan Warga Imogiri Bisa Bernapas Lega?
-
2000 Rumah Tak Layak Huni di Bantul Jadi Sorotan: Solusi Rp4 Miliar Disiapkan
-
Malioboro Bebas Macet? Pemkot Yogyakarta Siapkan Shuttle Bus dari Terminal Giwangan untuk Turis
-
Tunjangan DPRD DIY Bikin Melongo, Tunjangan Perumahan Lebih Mahal dari Motor Baru?
-
KPKKI Gugat UU Kesehatan ke MK: Komersialisasi Layanan Kesehatan Mengancam Hak Warga?