SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman pulangkan warga yang masih bertahan di barak pengungsian Plosokerep, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Rencananya pemulangan itu akan dilakukan pada Sabtu, (30/1/2021) siang nanti.
Panewu Cangkringan, Suparmono mengatakan masih ada satu keluarga yang terdiri dari 10 orang yang mengungsi di barak Plosokerep. Satu keluarga yang berasal dari Padukuhan Ngrangkah itu terdiri dari 2 dewasa, 1 bayi, 1 balita, dan 6 anak.
Diketahui sebelumnya mereka memilih turun dan mengungsi karena khawatir dengan Gunung Merapi yang erupsi cukup besar pada Rabu (27/1/2021) kemarin. Dalam periode pengamatan hari itu setidaknya terjadi 52 kali awan panas guguran dengan jarak luncur terjauh hingga 3 kilometer ke arah barat daya.
"Iya, nanti rencananya setelah makan siang keluarga tersebut akan dipulangkan," kata Suparmono, saat dihubungi awak media.
Pemulangan pengungsi tersebut juga bukan tanpa alasan. Menurut Suparmono, padukuhan Ngrangkah yang berjarak sekitar 5-7 meter dari puncak Merapi itu masih tergolong dalam rekomendasi aman dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
"Kepulangan satu keluarga pengungsi ini nanti akan dikordinir langsung oleh Unit Laks dari Kalurahan," ucapnya.
Suparmono menyebut bahwa dengan pemulangan 10 pengungsi di barak Plosokerep, Umbulharjo maka tidak ada lagi warga di Kapanewon Cangkringan hang mengungsi. Termasuk sebelumnya di barak Glagaharjo yang sudah tidak ada warga.
Sebelumnya diketahui bahwa sebanyak 187 warga Dusun Kalitengah Lor yang berada di pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman secara resmi diperbolehkan untuk pulang, terhitung pada Selasa (26/1/2021) lalu. Namun sehari berselang tepatnya pada Rabu (27/1/2021) sore peningkatan aktivitas Merapi memaksa beberapa warga Kalitengah Lor memilih kembali ke pengungsian.
Lurah Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Suroto sebelumnya juga mengatakan, turunnya sejumlah warga Kalitengah Lor kembali ke pengungsian kemarin karena merasa tidak nyaman saat malam hari. Sehingga beberapa di antaranya memilih untuk diantar menuju kembali di barak pengungsian Glagaharjo.
Baca Juga: Gunakan Drone, BPPTKG Pastikan Luncuran Terjauh Awan Panas Merapi 3,5 Km
"Jumlahnya kemarin itu ada 41 orang di Barak Glagaharjo. Tapi paginya, 36 orang pulang. Terus masih tersisa 5 orang, dan kemarin sore sudah pulang. Jadi untuk wilayah Glagaharjo, saat ini sudah tidak ada pengungsi," ujar Suroto.
Berita Terkait
-
Volume Kubah Lava Merapi Turun, BPPTKG: Belum Bisa Disimpulkan Erupsi Kelar
-
Wagub Jateng Minta Penambang Pasir Merapi Patuhi Imbauan BPBD
-
Sambangi Pengungsian Merapi, Wagub Jateng: Sabar Rumiyin Nggih Mbah
-
Warga Turgo Mengungsi Usai Merapi Erupsi, Muriyem: Di Sini Lebih Aman
-
Gunakan Drone, BPPTKG Pastikan Luncuran Terjauh Awan Panas Merapi 3,5 Km
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Warisan Leluhur di Tangan Anak Muda: Bagaimana Bantul Bangkitkan Pariwisata Budaya?
-
Bupati Sleman Janji Bonus Atlet Porda 2025 Lebih Besar dari Tahun Lalu
-
Dari Sampah Berubah Berkah: Hotel Tentrem Jogja Sulap Limbah Organik jadi Pupuk Cair
-
Danais DIY Triliunan Sia-Sia? Aliansi Gerakan Nasional Minta UU Keistimewaan Dihapus, Ini Alasannya
-
Diskominfo Sleman Gandeng Polisi Usut Peretasan CCTV Kronggahan Berunsur Provokatif