Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 03 Februari 2021 | 12:17 WIB
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Helmi Jamharis melakukan pengecekan tekanan darah dan suhu tubuh saat pemantauan vaksinasi tenaga kesehatan di Puskesmas Kretek, Bantul, Rabu (3/2/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis harus menunda kembali mendapatkan vaksin Sinovac lantaran tekanan darah yang tinggi. Sebelumnya, Helmi menjadi pejabat pertama yang menerima vaksin pada launching di RSUD Panembahan Senopati, Kamis (28/1/2021).

Tensi darahnya dipastikan tinggi setelah mengecek di Puskesmas Kretek dalam rangka pemantauan dan pengecekan vaksinasi di sejumlah Puskesmas yang ada di Kabupaten Bantul, Rabu (3/2/2021).

"Kebetulan tekanan darah saya belum stabil dan belum layak mendapatkan vaksin karena masih tinggi ya. Tapi saya berusaha semaksimal mungkin bisa menurunkan tekanan darah saya," ujar Helmi ditemui SuaraJogja.id di Puskesmas Kretek, Rabu.

Ia menuturkan, tekanan darahnya saat dicek di Puskesmas Kretek menunjukkan angka 150 mmHg. Sementara normalnya berada di angka 140 mmHg.

Baca Juga: Pandemi covid-19, Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Bantul Masih Meningkat

"Waktu pertama kali vaksin, tensi darah saya 170, tadi saat di cek tekanannya mencapai 150, batas normalnya kan 140. Jadi hari ini belum bisa divaksin," terang dia.

Sesuai jadwal vaksinasi, Helmi bersama dua pejabat yang tertunda mendapat vaksin yakni Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko dan Kepala Kejaksaan Negeri Bantul, Nur Asiah akan kembali divaksin Kamis (4/1/2021) di RSUD Panembahan Senopati.

Pemantauan vaksinasi di Puskesmas Kretek dihadiri Forkompimda Kabupaten Bantul. Turut hadir Bupati Bantul, Soeharsono, Dandim 0729/Bantul Letkol Inf Agus Indra Gunawan, Wakapolres Bantul, Kompol Noer Alam serta Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharjo.

Kepala Puskesmas Kretek, Kiki Yuni Astuti menjelaskan terdapat 62 sasaran tenaga kesehatan (nakes) yang dijadwalkan menerima vaksin. Pihaknya menerima sebanyak 80 Vaksin Sinovac untuk penyuntikan termin pertama ini.

"Jadi seluruh tenaga kesehatan yang terdaftar e-tiket, akan menerima vaksin di puskesmas ini. Jumlahnya 62 orang untuk penyuntikan pertama," jelas Yuni.

Baca Juga: Positif Covid-19, Kondisi Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih Membaik

Jumlah 80 vaksin yang diterima di Puskesmas Kretek hanya cukup untuk penyuntikan pertama. Ia tak menampik jika jumlah tersebut masih kurang untuk penyuntikan nakes di termin kedua.

"Sisanya (18 vaksin) untuk penyuntikan yang kedua setelah 14 hari dari vaksinasi pertama. Untuk pengiriman vaksin selanjutnya kami menunggu dari Dinkes," ujar Yuni.

Terpisah, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Bantul, Abednego Dani Nugroho menjelaskan bahwa hingga saat vaksinasi nakes sudah mencapai 87,9 persen.

"Jadi jika dari total undangan kedatangan bukan dari seluruh sasaran nakes sudah 87,9 persen nakes yang divaksin. Targetnya tanggal 21 Februari 2021 itu selesai vaksinasi sebanyak 2 kali dosis setiap nakes," ungkap Abednego ditemui di Puskesmas Kretek.

Load More