SuaraJogja.id - Dua sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Sleman terdampak tol. Masing-masing sekolah, yakni SDN Nglarang di Tlogoadi, Mlati terdampak tol Jogja-Solo, dan SDN Banyurejo 1 di Banyurejo, Tempel terdampak tol Jogja-Bawen.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Sleman Sri Adi Marsanto menyebutkan, dua gedung SD yang disebut tadi hampir 100% bangunannya terdampak tol.
Sedianya, kedua sekolah tersebut akan direlokasi ke lokasi yang tidak jauh dari lokasi awal.
"Dua sekolah yang terdampak akan dibangunkan yang baru," kata dia, Jumat (5/2/2021).
Pembangunan gedung baru ini nanti akan disesuaikan dengan kondisi lahan dan jumlah siswa serta standar dan pedoman yang terbaru dari Kemendikbud.
Berdasarkan info yang ia dapatkan, gedung baru akan dibangun oleh pemerintah pusat menggunakan anggaran pusat pula. Pembangunan dilakukan di atas tanah kas desa.
Selain itu, gedung baru akan dimungkinkan lebih dahulu dibangun, sebelum gedung lama dirobohkan.
Tujuannya, agar kegiatan belajar mengajar tidak terhambat.
"Untuk jadwalnya, saya belum dapat kepastian," ucapnya.
Baca Juga: Trase Tol Jogja-Bawen Mulai Dipatok, Ini Harapan Sri Sultan HB X
Dari data yang ia miliki, di SDN Banyurejo 1 ada 6 ruang kelas. Tanah yang terdampak tol dari sekolah dengan 114 siswa itu seluas 2.905 meter persegi.
Sedangkan di SDN Nglarang, yang sama-sama memiliki 6 kelas dengan 191 siswa, ada tanah seluas sekitar 3.263 meter persegi yang terdampak.
Ia mengatakan, dibangunnya gedung baru dan direlokasinya ratusan siswa ke lokasi yang baru itu, ditengarai beberapa alasan.
Antara lain, animo masyarakat yang tinggi untuk mendaftarkan anak-anaknya menempuh pendidikan di sekolah tersebut dan masyarakat menghendaki SD Negeri tersebut dibangun di wilayah dusun terdekat.
"Kalau bisa di dusun yang sama yang tidak terdampak pembangunan jalan tol," kata dia.
Alasan lain, jarak antara SDN lama dengan SDN lainnya terhitung berjauhan. Terakhir, warga setempat menyatakan kesediaan mereka, untuk tetap menjaga keamanan, ketertiban, hingga keberlangsungan kegiatan pembelajaran di sekolah yang baru.
Berita Terkait
-
Trase Tol Jogja-Bawen Mulai Dipatok, Ini Harapan Sri Sultan HB X
-
Dapat Ganti Rugi 2 Bidang Tanah, Suparmadi: Cukup untuk Beli Tanah Lagi
-
Tersenyum Lebar, 25 Warga Sleman Akhirnya Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo
-
Terdampak Tol Jogja, Biaya Relokasi Makam Dihitung per Liang
-
Pematokan Lahan Proyek Tol Jogja-Bawen Dilakukan Januari, Mulai dari Jogja
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi