Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 08 Januari 2021 | 19:34 WIB
Seorang warga secara simbolis menerima pembayaran ganti rugi tahap pertama Jalan Tol Jogja-Solo di Balai Desa Purwomartani, Kalasan, Sleman, Jumat (8/1/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Raut wajah gembira tidak bisa disembunyikan dari masker yang menutupi sebagian wajahnya. Lega, itu yang dirasakan Suparmadi, warga Temanggal 2, Purwomartani, Kalasan, Sleman yang baru saja menerima sebuah rekening dari bank berisi sejumlah uang di dalamnya.

Bukan tanpa sebab pria 39 tahun ini mendapatkan rekening berisi uang yang berjumlah cukup banyak tersebut. Pasalnya, Suparmadi baru saja menyelesaikan proses ganti rugi proyek Jalan Tol Jogja-Solo yang melintasi bidang tanah miliknya.

"Senang, bersyukur bahwa proses yang sudah berjalan selama setahun, hari ini bisa cair. Sehingga ada suatu kepastian kami harus melangkah ke depan," ujar Suparmadi saat ditemui awak media setelah proses pencairan uang ganti rugi di Balai Desa Purwomartani, Jumat (8/1/2021).

Suparmadi mengatakan bahwa ganti rugi ini seolah menjadi angin segar bagi ia sendiri dan warga lain. Sebab, selama ini saat lahan terdampak itu belum terbayar, warga dibiarkan dalam ketidakpastian.

Baca Juga: Terdampak Tol Jogja, Biaya Relokasi Makam Dihitung per Liang

"Kalau sudah dibayar, bisa untuk mencari lahan pengganti. Jika tidak ada kepastian, tentu akan menyulitkan," ucapnya.

Disebutkan bahwa secara keseluruhan jumlah bidang yang dimiliki oleh Suparmadi yakni sebanyak lima bidang tanah. Sementara hari ini, dalam pembayaran ganti rugi tahap pertama, baru dua bidang saja yang dibayarkan.

Dari dua bidang yang sudah dibayarkan pada hari ini, Suparmadi mengantongi uang senilai kurang lebih Rp3 miliar. Bidang pertama dengan luas 277 meter persegi dan kedua seluas 439 meter persegi.

Dengan nominal ganti rugi yang tidak sedikit tersebut, ia mengaku akan menggunakannya untuk mencari lahan lain sebagai tempat tinggal. Hal itu dikarenakan satu dari dua bidang yang dibayarkan ganti ruginya hari ini adalah bidang rumahnya sendiri.

"Yang jelas akan mencari lahan pengganti karena kebetulan saya terdampak rumah. Jadi mencari lahan untuk tempat tinggal dulu, lalu cari lahan pengganti juga untuk usaha. Soalnya ada lahan usaha juga yang terdampak. Baru setelah itu tentunya untuk pengembangan usaha yang lain," kata pria pemilik usaha pengolahan kelapa tersebut.

Baca Juga: Habib Rizieq Minta Ganti Rugi Penggusuran Pesantren FPI Megamendung

Terkait dengan proyeksi atau gambaran lahan baru yang akan ditempat selanjutnya, ia memilih untuk tetap berusaha mencari di wilayah sekitar tempat tinggalnya yang lama saja. Keinginan itu dibuat dengan mempertimbangan kultur sosial yang sudah terjalin.

Load More