SuaraJogja.id - Situasi pandemi Covid-19 yang berlarut berdampak pada kondisi ekonomi dan psikis masyarakat. Bahkan tak sedikit di antaranya yang terdampak berujung pada kematian.
Hal itu terjadi di Kabupaten Bantul, dimana seorang wanita 75 tahun bernama Pawiro dilaporkan nekat mengakhiri hidupnya lantaran depresi akibat situasi pandemi Covid-19 yang berlarut pada Kamis (7/1/2021).
Korban diketahui tewas mengapung di sumur rumahnya Pedukuhan Polosiyo RT 2, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Bantul. Pawiro yang lebih dikenal dengan sapaan Ceplis, ditemukan oleh tetangganya setelah bau busuk yang menyeruak di sekitar rumah dia.
Ketua RT 2 Polosiyo, Purwanto menjelaskan Ceplis awalnya normal seperti orang kebanyakan. Selama 6 tahun tinggal di Polosiyo tak menunjukkan gejala gangguan jiwa atau depresi.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di DIY Tembus 21.254, Sri Sultan Curhat Begini
"Kami beraktivitas seperti biasa di sana. Ibu Ceplis juga kerap ikut pengajian ibu-ibu, dan arisan. Saya juga sering berkomunikasi dengan dia," jelas Purwanto kepada SuaraJogja.id, Rabu (20/1/2021).
Ceplis yang berprofesi sebagai buruh pembuat sapu ijuk tinggal hanya sendiri di rumah miliknya. Kedua anaknya sudah berkeluarga dan tinggal sendiri-sendiri.
Perubahan perilaku yang ditunjukkan Ceplis muncul seiring datangnya pandemi Covid-19. Berawal dari kegiatan menjenguk bayi di wilayah Sleman.
Satu rombongan warga Polosiyo RT 2, berangkat dari pedukuhan menuju rumah bayi tersebut. Setelah kembali, warga diberitahu jika ibu bayi terkonfirmasi positif Covid-19 karena terpapar dari karyawan klaster Indogrosir pada Mei 2020.
Tracing dilakukan hingga ke rumah Ceplis. Purwanto menjelaskan, petugas gugus tugas lengkap dengan hazmat dan alat pelindung diri (APD) mendatangi rumah masing-masing warganya termasuk Ceplis.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di DIY Masih Tinggi, Sri Sultan Larang Pembukaan Sekolah
"Pertama kemunculan kasus Covid-19 itu kan membuat orang jadi was-was. Apalagi jika ada ambulan dan petugas berpakaian lengkap seperti itu, pikiran kami sudah takut. Apalagi ada 1 warga kami yang positif Covid-19," kata dia.
Berita Terkait
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
7 Kampung Ngabuburit Populer di Jogja yang Harus Kamu Datangi di Akhir Pekan Ramadan
-
Terbaru! Daftar Harga Tiket Bus Jakarta-Jogja Lebaran 2025 Mulai Rp180 Ribuan
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
Terkini
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja
-
Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi