Kendati demikian hasil tracing dan pengujian rapid tes kepada para warga di Polosiyo tidak ada yang menunjukkan reaktif.
Usai peristiwa itu, Ceplis menunjukkan rasa takut berlebih. Kadang, kata Purwanto, ibu dua anak itu berhalusinasi dikejar-kejar oleh orang tidak dikenal. Padahal tidak ada orang yang benar-benar mendatangi dirinya.
Ketakutan Ceplis juga diceritakan kepada Purwanto serta tetangga lain. Bahkan beberapa kali berusaha untuk meninggalkan rumah. Entah untuk pergi jauh atau memang berniat mengakhiri hidup.
Stres Keluarga di-Covid-19-kan
Baca Juga: Kasus Covid-19 di DIY Tembus 21.254, Sri Sultan Curhat Begini
Kisah memilukan lainnya dialami keluarga Wawan. Dua anaknya mengalami beban mental setelah ibunya yang meninggal dunia dicap akibat Covid-19.
Wawan bercerita istrinya diketahui mengalami kondisi kesehatan yang memburuk akibat pneumonia. Sempat dirawat di PKU Gamping, Wawan meminta istrinya segera dirujuk atau dibawa ke PKU Kota guna mendapat perawatan lebih intensif
"Lalu Om yang tadi mengantar bilang ke dokter yang menangani tapi usulan untuk mengirim ke Kota ditolak. Alasannya kondisi sedang tidak stabil. Akhirnya kondisinya terus memburuk sampai akhirnya meninggal dunia," ujarnya.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, Wawan dan keluarga diberikan pilihan. Pilihan untuk dimakamkan secara umum atau dengan menggunakan protokoler pemakaman Covid-19.
Mengingat hasil tes cepat antigen yang diawal menyatakan bahwa sang istri negatif Covid-19, Wawan memilih untuk dilakukan pemakaman secara umum. Namun tidak lama berselang, ia diberi kabar lagi bahwa pemakaman harus dilakukan menggunakan protokoler Covid-19.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di DIY Masih Tinggi, Sri Sultan Larang Pembukaan Sekolah
"Hal ini sempat membuat ramai, sebab tidak ada hubungan Covid-19 kok harus dimakamkan dengan protokoler Covid-19. Dengan alasan tes awab PCR belum keluar hasilnya. Takut terjadi sesuatu maka harus protokoler. Saya mengalah, akhirnya pada Sabtu 16 Januari 2021, istri dimakamkan pada pukul 11.30 siang sesuai protokoler pemakaman Covid-19," terangnya.
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
7 Kampung Ngabuburit Populer di Jogja yang Harus Kamu Datangi di Akhir Pekan Ramadan
-
Terbaru! Daftar Harga Tiket Bus Jakarta-Jogja Lebaran 2025 Mulai Rp180 Ribuan
-
Dituduh Sastra Silalahi Kalah Judi Bola, Sosok Franky Kessek Bukan Fans Timnas Sembarangan
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini