Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 12 Februari 2021 | 12:38 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Pixabay/geralt)

SuaraJogja.id - Kabupaten Kulon Progo ketambahan klaster baru penularan Covid-19 setelah jemaah pengajian di Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Temon dinyatakan positif Covid-19.

Dari 58 orang yang mengikuti pengajian, 35 di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.

Kini, total kasus positif Covid-19 di wilayah tersebut pun telah menyentuh angka 2.448.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan, saat ini muncul klaster baru, yakni jemaah pengajian di Desa Jangkaran.

Baca Juga: Bantu Ibu Pacar Siapkan Nasi Kotak Pengajian, Gadis Ini Malah Berujung Malu

"Berdasarkan data yang masuk, ada 58 jwmaah pengajian yang terkonfirmasi Covid-19, dengan rincian 39 orang dengan gejala, dan 19 orang tidak bergejala. Dari 39 bergejala, 35 di antaranya dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, dan lima di antaranya dirawat di RSUD Wates," kata Baning di Kulon Progo, Jumat (12/2/2021), dikutip dari ANTARA.

Kegiatan pengajian di Desa Jangkaran ini, kata Baning, rutin dilakukan setiap minggu sekali.

Kelemahan dari pengajian tersebut yakni budaya berjabat tangan masih tinggi, sehingga potensi terjadi penularan COVID-19 sangat tinggi. Hingga saat ini, petugas sudah melakukan tracing 27 orang, dan 25 orang sudah diambil sampel untuk dikirim ke BBVet Wates.

"Berjabat tangan ini sudah melanggar dari protokol kesehatan. Kami masih melakukan tracing kepada keluarga jamaah yang terkonfirmasi COVID-19," tutur Baning.

Ia menjelaskan, di Desa Jangkaran, setiap Rukun Tetangga masih berstatus kuning bila berdasarkan kriteria Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasih mikro.

Baca Juga: Dapat Protes soal Daging di Besek Pengajian, Wanita Ini Dibela Warganet

Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kulon Progo, total kasus terkonfirmasi Covid-19 mencapai 2.448 kasus dengan rincian 49 isolasi rumah sakit, 655 isolasi mandiri, 1.178 selesai isolasi, 523 sembuh, dan 43 meninggal dunia.

Load More