SuaraJogja.id - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meminta masyarakat aktif mengkritik tak disangka bakal menjadi kontroversi. Pendapat tersebut disampaikan aktivis HAM Haris Azhar.
Advokat lulusan Universitas Trisakti dan University of Essex itu beranggapan, Jokowi biasanya disorot setelah melontarkan pernyataan yang lucu, tetapi kali ini rupanya berbeda.
"Ternyata pernyataannya kontroversial soal mengundang mesyarakat untuk mengkritik," kata Haris Azhar dalam video yang diunggah kanal YouTube Realita TV, Jumat (12/2/2021).
Ia lantas menyoroti si pembuah naskah pidato. Menurutnya, setelah Jokowi ramai dikomentari publik, penulis pidato Jokowi ikut terkena getahnya.
"Saya enggak kenal pribadi, ya pernah ketemu satu dua kali dengan Presiden, tapi secara pribadi, menurut saya, pasti itu yang bikin naskahnya mungkin dimarahin sekarang. Kenapa bikin naskah pidato seperti itu," komentar dia.
Haris Azhar menilai, bisa jadi Jokowi tak memahami dampak dari pernyataannya soal aktif mengkritik tersebut.
Sebab, lanjut Haris Azhar, perkataan seorang presiden sudah seharusnya berkaitan dengan situasi dan praktik nyata di lapangan.
"Ndilalah orang tahu bahwa itu tidak mewakili apa yang dipraktikkan oleh rezim atau penguasa hari ini, jadi mungkin dia tidak baca naskahnya atau mungkin dia tidak paham naskah itu secara meaning konteksnya," terang aktivis 98 itu.
Selain itu, Haris Azhar menduga, pernyataan Jokowi menuai cibiran karena situasi demokrasi memburuk, terbukti dengan makin banyaknya orang yang dijatuhi hukuman lewat peradilan sesat.
Baca Juga: Ferdinand: Benarkah Jokowi Punya Buzzer dan Anti Kritik? Kita Lihat Fakta!
"Yang kedua, kenapa memang jadi ramai? Karena memang makin hari angka pertumbuhan, yang saya bisa sebutnya ya, yang mungkin saya yakini sebagai sebuah situasi yang memburuk, serangan terhadap ruang sipil demokrasi itu memburuk. Saya menyebutnya, ada mereka yang dibunuh, ada yang dihilangkan, ada yang disiksa, ditangkap, ditahan, dijatuhi putusan-putusan peradilan yang menurut kami itu peradilan sesat," kata Haris Azhar.
"Angkanya tadi, saya enggak tahu, banyak betul," imbuh dia.
TONTON VIDEONYA DI SINI.
Sebelumnya, Jokowi mendorong semua pihak untuk menjadi bagian dari proses mewujudkan pelayanan publik yang baik. Jokowi mengungkapkan hal tersebut dalam sambutan Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020 secara virtual, Senin (8/2/2021).
"Semua pihak harus menjadi bagian dari proses untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik," ujar Jokowi.
Presiden Ke-7 RI ini, yang kini menjabat di periode kedua, juga meminta masyarakat untuk aktif menyampaikan kritik, saran, ataupun potensi maladministrasi dari penyelenggara pelayanan publik.
Berita Terkait
-
Ferdinand: Benarkah Jokowi Punya Buzzer dan Anti Kritik? Kita Lihat Fakta!
-
Jokowi Minta Dikritik, Roy Suryo: Kandangi Dulu Buzzer Agar Tidak Liar
-
Ferdinand: Saya Belum Nemu Bukti Kalau Kritik Jokowi Bisa Dipenjara
-
Jokowi Minta Masyarakat Kritik Pemerintah, Haris Azhar: Hati-hati Buzzer!
-
Jokowi Gelontorkan Anggaran Rp 90 Miliar Untuk Influencer Disorot DPR
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
PSS Sleman Target Puncaki Klasemen di Laga Kontra Kendal Tornado
-
Optimis Pecah Telur di Kandang: Kim Kurniawan Tebar Ancaman untuk Kendal Tornado FC
-
Jajang Mulyana Main atau Tidak? PSS Sleman Deg-degan Jelang Kontra Kendal Tornado
-
Taktik Jitu Anti Bokek: Jadikan Saldo DANA Kaget Rp249 Ribu Modal Nongkrong Akhir Pekan
-
Setelah Tragedi Sidoarjo, Ponpes di Bantul Jadi Sorotan! Kemenag Lakukan Ini