Pemilihan kata kudeta untuk mendeskripsikan kisruh di partai Demokrat, menurutnya tak salah. Sebab, dengan kata itu orang lebih dapat memahami apa yang tengah terjadi di Partai berwarna biru laut tersebut.
"karena dengan kata itu orang dapat memahami apa yang terjadi di Partai Demokrat, itu artinya kata tersebut diterima," ucapnya.
Internal partai bobrok mudah diobok-obok
Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Tunjung Sulaksono menyebut bahwa upaya kudeta atau konflik di internal partai seperti yang kiwari dialami Partai Demokrat merupakan sesuatu yang lumrah.
Menurutnya, jika berbicara soal partai politik di manapun, mereka merupakan istitusi yang sarat kepentingan. Sehingga tak bisa dinafikkan apabila banyak perebutan kepentingan di dalamnya yang kemudian memicu kudeta.
"Partai negara itu kan bicara struktur dan infrastruktur politik yang didalamnya sarat kepentingan. Dan adalah sesuatu yang lumrah apabila konflik terjadi sebab ada banyak ke pentingan di dalamnya," terangnya.
Ia menerangkan, sebelum muncul kisruh di Partai Demokrat, situasi serupa juga terjadi di sejumlah partai lainnya, dari Golkar, PDI hingga PPP.
Lantas mengapa partai dengan basis massa yang besar mudah sekali diobok-obok hingga muncul kisruh di internal?
Tunjung mengungkapkan, bahwa banyak partai lemah di struktur internalnya.
"Ya, kalau mereka kuat dan solid di internal, masalah-masalah seperti yang terjadi di Demokrat harusnya bisa diselesaikan secara internal dan senyap," ujarnya.
Kelemahan kedua yakni proses rekruitmen anggota partai yang kurang baik hingga kaderisasi yang tak berkesinambungan.
"Ketiga, dengan tak ada kaderisasi yang baik, hal itu memicu sebagian partai kebingungan mencari pengganti pucuk pimpinan hingga harus mencari figur lain di luar partai. Ini yang kemudian memicu konflik," katanya.
Merujuk dengan apa yang terjadi di partai Demokrat, Tunjung melihat gelagat bahwa langkah yang diambil AHY selaku pimpinan partai mengumumkan secara frontal terkait kisruh di internal partai ini bisa diduga merupakan skenario dari persiapan menghadapi pemilu 2024.
Tetapi, ia menekankan jika langkah yang diambil AHY ini merupakan perjudian besar. Sebab, kudeta yang dihembuskan bisa berimplikasi pada nasib mereka di 2024 mendatang.
"Cara AHY ini dengan mempublikasikan adanya upaya kudeta bisa berimplikasi besar jika tujuannya untuk pemilu 2024. Ini gambling ya, bisa jadi popularitasnya naik sekarang, tapi ini juga kalau gagal diselesaikan soal isu kudeta ini, maka tak menutup kemungkinan akan jadi masalah. Nasib mereka di Pemilu mendatang jadi taruhannya," jelasnya.
Tag
Berita Terkait
-
SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta Gelar Career Day Bersama UGM, UNY, dan UPN
-
Kerja Sama Strategis Telkom dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta: Kembangkan Ekosistem AI
-
AHY Dorong Optimalisasi Anggaran Infrastruktur Tanpa Abaikan Kualitas
-
Kelakar AHY Soal Indonesia Tak Lolos Piala Dunia: Menpora Hubungi Ketum PSSI!
-
Solusi Investor "Get Lost", AHY Buka Kantor Fasilitasi Proyek Infrastruktur (IPFO)
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal
-
Ironi Distribusi Sapi: Peternak NTT Merugi, Konsumen Jawa Bayar Mahal, Kapal Ternak Jadi Kunci?
-
Rejeki Nomplok Akhir Pekan! 4 Link DANA Kaget Siap Diserbu, Berpeluang Cuan Rp259 Ribu
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag