SuaraJogja.id - Setelah dipastikan tak menutup pasar Gatak, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Satuan Tugas (satgas) PTKM Kalurahan mengambil langkah tegas dengan menutup pasar. Sebelumnya diketahui satu pedagang pasar Gatak dikonfirmasi positif covid-19, namun pasar sengaja tak ditutup.
Lurah Sumbermulyo Ani Widayani mengatakan Satgas PTKM berbasis mikro sudah melakukan rapat koordinasi pada Minggu (14/2/2021) yang dihadiri oleh perwakilan pedagang dan stakeholder terkait yang menghasilkan keputusan bersama. Pihaknya akan melakukan penutupan pasar sementara jika ada satu saja pedagang yang tidak menggunakan masker.
"Kami tidak ingin pedagang pasar Gatak yang meninggal lagi. Oleh sebab itu langkah tegas kami ambil yakni, jika satu pedagang tidak pakai masker semua pedagang dikenai sanksi," ujar Widayani saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (14/2/2021).
Sanksi pedagang tidak menggunakan masker pasar akan ditutup selama tiga hari. Hal itu efektif diberlakukan mulai Senin (15/2/2021) hingga masa berakhirnya masa PTKM mikro pada Minggu (28/2/2021) yang akan datang.
Baca Juga: Pamit Pergi, Pensiunan Guru Asal Bantul Hilang di Sungai Winongo
"Nanti ada Satgas PTKM mikro yang setiap hari akan melakukan pemantauan di pasar Gatak. Begitu ada pedagang yang tidak menggunakan masker maka pasar akan ditutup hari berikutnya selama tiga hari," ujar dia.
Ani mengaku masih ada pedagang yang menganggap remeh Covid-19 padahal sudah ada satu korban pedagang yang meninggal. Di sisi lain ada pedagang yang berani menyangkal dan tidak menggubris imbauan dari Babinsa dan Babinkantibmas yang mengingatkan untuk selalu menggunakan masker.
"Pedagang itu justru bilang, yang meninggal itu bukan karena Covid-19 namun karena sakit yang dideritanya sudah lama," jelas dia.
Lebih lanjut Widayani mengatakan bahwa pasar Gatak di bawah pengelolaan Dinas Perdagangan (Disdag) Bantul, tetap saja sanksi akan diberikan karena Dinas Perdagangan lepas tangan. Pasar desa di Sumbermulyo hanya ada satu yakni pasar Grogol.
"Jangan sampai saya disalahkan karena tidak bertindak karena ada pedagang meninggal karena Covid-19. Padahal pasar Gatak di bawah kewenangan Dinas Perdagangan," kata dia.
Baca Juga: Redakan Hujan Deras di Bantul, Pemuda Ini Gunakan Sapu Lidi dan Bumbu Dapur
Dihubungi terpisah, Kepala Disdag Bantul, Sukrisna Dwi Susanta memastikan jika sampai saat ini baru ada dua pasar yang dinyatakan tutup karena pedagangnya positif Covid-19. Dua pasar itu pasar Semampir dan Pasar Babrik, Kapanewon Sedayu.
"Untuk pasar lainnya belum ada. Termasuk Pasar Gatak, sejauh ini kami belum mengetahui apakah ada pedagang yang terpapar atau tidak," ucap Sukrisna.
Berita Terkait
-
Titiek Puspa Tiada, Kris Dayanti: Kami Akan Menjaga Estafetnya dengan Baik
-
Afgan Kenang Momen Saat Titiek Puspa Datang ke Konser Tunggal Perdananya
-
Petty Tunjungsari Ungkap Lirik Lagu Cinta Terinspirasi dari Kisah Nyata Titiek Puspa
-
Penyesalan Terbesar Rossa Usai Titiek Puspa Meninggal Dunia
-
Hadiri Tahlilan 7 Hari Wafatnya Titiek Puspa, Hijab Inul Daratista Disorot
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan