SuaraJogja.id - Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Sleman menyatakan terjadi peningkatan angka kasus perceraian selama masa pandemi Covid-19.
Humas Pengadilan Agama Kabupaten Sleman Syamsiah mengatakan penyebab paling banyak runtuhnya bahtera rumah tangga itu disebabkan oleh faktor ekonomi.
"Tentu saja dengan adanya pandemi Covid-19 ini pengaruhnya besar sekali kepada ekonomi keluarga juga. Sehingga ada beberapa perkara yang memang karena faktor ekonomi," kata Syamsiah saat ditemui SuaraJogja.id, Selasa (16/2/2021).
Lebih lanjut memang di dalam gugatan tersebut tidak dijelaskan secara langsung bahwa perkara tersebut akibat pandemi Covid-19. Tapi memang jika dilihat di dalam gugatan itu tertulis akibat faktor ekonomi.
"Di dalamnya tidak disebutkan secara jelas itu sebab pandemi Covid-19. Tapi memang secara tidak langsung iya [dampak pandemi Covid-19]. Mungkin kenapa tidak disebutkan juga karena faktor pandemi sebab sebelum pandemi pun ekonomi sudah tidak bagus. Ditambah pada saat pandemi pemasukan turun. Ada beberapa perkara yang terungkap di persidangan, beberapa orang mengalami penurunan ekonomi akibat pandemi," paparnya.
Disampaikan Syamsiah bahwa kasus perceraian di Kabupaten Sleman masih didominasi oleh cerai gugat ketimbang dengan cerai talak. Jumlah kedua cerai tersebut pun ikut bertambah.
Menurut data yang tercatat dalam Pengadilan Agama Kabupaten Sleman, pada tahun 2019 kasus permohonan cerai yang diajukan oleh istri atau cerai gugat sebanyak 1.336 sedangkan cerai talak hanya sebanyak 503 kasus. Atau jika dijumlahkan menjadi 1.839 perkara yang diterima.
Untuk perkara yang diputus pada cerai gugat sebanyak 1.156 kasus sedangkan cerai talak 437 kasus dengan total keduanya menjadi 1.593 kasus yang telah diputus.
Angka tersebut secara keseluruhan naik pada tahun 2020, untuk perkara yang diterima PA perihal cerai gugat sebanyak 1.248 dan cerai talak 419 dengan total 1.667 kasus diterima. Sementara yang diputus cerai gugat 1.343 kasus dan cerai talak 435 kasus total menjadi 1.778 kasus.
Baca Juga: Kemeriahan Imlek di Sleman City Hall, Banyak Makanan dan Hadiah
"Kalau angka memang cenderung naik ya. Kebanyakan memang kasus cerai gugat. Kalau dibandingkan talak itu memang lebih banyak perempuan yang mengajukan," terangnya.
Tidak hanya faktor ekonomi yang menjadi pemicunya, adanya pihak ketiga juga masih ditemukan baik suami yang kedapatan selingkuh ataupun sebaliknya. Biasanya perselingkuhan itu muncul dari seringnya yang bersangkutan menggunakan media sosial.
"Kalau faktor perselingkuhan rata-rata didapati dari media sosial. Ini memang cukup marak," imbuhnya.
Syamsiah menilai memang dari banyak kasus itu didominasi oleh pernikahan yang belum matang. Walaupun tidak dipungkiri perceraian rumah tangga ini bisa menimpa siapa pun tanpa mengenal usia bahkan lansia sekalipun.
Namun menilik kasus yang ada mayoritas perceraian diajukan oleh pasangan dengan usia produktif. Meski tidak sedikit juga yang sudah mapan dan matang secara usia tetap melakukan perceraian.
"Nah untuk pekerja biasanya masih banyak dari swasta atau umum itu kadang buruh lepas itu banyak mengajukan perceraian, tapi ada juga PNS atau pengusaha. Kebanyakan pekerjaan tidak tetap," kata perempuan yang merangkap sebagai hakim tersebut.
Berita Terkait
-
Profil Lindsey Leslie Stuart, Selebgram Terseret Perceraian Rachel Venya
-
Nindy Ayunda Tak Banyak Komentar usai Jalani Sidang Perceraian
-
Lindsey Leslie Stuart, Selebgram yang Terseret Perceraian Rachel Vennya
-
Perceraian Tinggi, Tuban Memiliki 2.375 Janda Selama 2020
-
Terlihat Adem Ayem, 4 Rumah Tangga Artis Ini di Ujung Tanduk Perceraian
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Rahasia DANA Kaget Terungkap: Trik Jitu Dapat Saldo Gratis Langsung Cair
-
Gonjang-Ganjing Kasus Tom Lembong: Benarkah Ada 'Miscarriage of Justice'? Ini Kata Ahli Hukum UII
-
PSS Sleman Target Puncaki Klasemen di Laga Kontra Kendal Tornado
-
Optimis Pecah Telur di Kandang: Kim Kurniawan Tebar Ancaman untuk Kendal Tornado FC
-
Jajang Mulyana Main atau Tidak? PSS Sleman Deg-degan Jelang Kontra Kendal Tornado