SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan Rabu (17/2/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB terjadi 17 kali luncuran lava dari dalam Gunung Merapi. Jarak luncur maksimum guguran lava tersebut tercatat sepanjang 1.600 meter atau 1,6 kilometer.
"Dari pengamatan Rabu (17/2/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB teramati 17 kali luncuran lava dengan jarak luncur 1.600 meter mengarah ke Barat Daya atau ke hulu Kali Krasak dan Boyong," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, Kamis (18/2/2021).
Dalam periode yang sama, tercatat kegempaan guguran berjumlah 147 kali dengan amplitudo 3-45 mm dan durasi 9-163 detik. Kegempaan hybrid atau fase banyak ada 4 kali dengan amplitudo 3-7 mm, durasi 7-10 detik.
"Untuk kegempaan hembusan ada 6 kali dengan amplitudo 2-7 mm dan berdurasi 9-30 detik. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 400 m di atas puncak kawah," terangnya.
Sementara itu pada periode pengamatan terbaru atau tepatnya pada Kamis (18/2/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB Gunung Merapi juga sudah mengeluarkan luncuran lava pijar. Luncuran lava pijar itu terjadi sebanyak 4 kali yang mengarah ke barat daya.
"Teramati 4 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 800 m ke arah barat daya. Asap kawah tidak teramati," tuturnya.
Sedangkan untuk kegempaan hanya terpantau kegempaan guguran yang terjadi sebanyak 31 kali dengan amplitudo 3-37 mm dan durasi 11-109 detik.
Ditanya mengenai terkait dengan penurunan status, Hanik menyebut kondisi saat ini belum bisa dilakukan sebab kibah lava masih terus bertumbuh. Kendati demikian hingga saat ini justru yang mengalami penurunan adalah seismisitas vulkanik dangkal.
"Justru sekarang kita harus lebih waspada karena kubah lava ini terus tumbuh yang sewaktu-waktu bisa menyebabkan terjadinya awan panas. Itu yang harus kita waspadai," pungkasnya.
Baca Juga: Selama 6 Jam Gunung Merapi Luncurkan 11 Kali Lava Pijar ke Arah Barat Daya
Hanik menambahkan potensi bahaya masih dalam rekomendasi yang sama yakni bakal berfokus pada sektor Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau sejauh maksimal 3 kilometer dari puncak.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu. Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
Terkini
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin
-
Srikandi Everest Telah Berpulang, Clara Sumarwati Wafat Usai Berjuang Melawan Sakit
-
Clara Sumarwati Pendaki Indonesia Pertama di Everest Tutup Usia