SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Hal itu ditandai dengan muntahan lava pijar yang keluar dari puncak.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan Minggu (14/2/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB terjadi 11 kali luncuran lava dari dalam Gunung Merapi. Jarak luncur maksimum guguran lava tersebut tercatat sepanjang 800 meter.
"Dari pengamatan Minggu (14/2/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB teramati 11 kali luncuran lava dengan jarak luncur 800 meter mengarah ke Barat Daya atau ke hulu Kali Krasak dan Boyong," ujarnya.
Dalam periode yang sama, tercatat kegempaan guguran yang berjumlah 38 kali dengan amplitudo 3-22 mm dan durasi 13-100 detik. Kegempaan hybrid atau fase banyak ada 7 kali dengan amplitudo 5-16 mm, durasi 6-9 detik.
"Untuk visual asap di kawah tidak teramati," imbuhnya.
Sementara itu pada periode pengamatan sebelumnya tepatnya Sabtu (13/2/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB Gunung Merapi juga mengelurakan luncuran lava pijar. Luncuran lava pijar itu terjadi sebanyak 7 kali yang mengarah ke barat daya.
"Teramati 7 kali guguran lava pijar dengan jarak maksimum 1.000 meter atau 1 kilometer ke arah barat daya. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah," ucapnya.
Sementara itu untuk kegempaan guguran terjadi sebanyak 143 kali dengan amplitudo 3-35 mm dan durasi 11-111 detik. Sedangkan gempa hybrid atay fase banyak terjadi sejumlah 18 kali dengan amplitudo 2-15 berdurasi 5-11 detik.
Dalam periode pengamatan itu pula terhadi hembusan sebanyak 2 kali dengan amplitudo 3-12 mm berdurasi 12-23 detik. Vulkanik dangkal sejumlah 2 kali amplitudo 45-55 durasi 8 detik dan tektonik jauh sejumlah 5 kali dengan amplitudo 4-10 berdurasi 57-154 detik.
Baca Juga: Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar Sampai 1,2 Kilometer ke Barat Daya
Hanik tidak memungkiri bahwa intensitas aktivitas Gunung Merapi memang lebih menurun dibandingkan dengan beberapa waktu lalu. Namun hal ini belum bisa dikatakan aman dikarenakan masih ada kubah lava yang bertumbuh dibarengi dengan sejumlah fenomena keluarnya lava.
“Kubah lava masih terus tumbuh, potensi terjadinya awan panas pun masih ada,” terangnya.
Disampaikan Hanik, berdasarkan total distribusi probabilitas dari 17 indikator, erupsi efusif masih berada paling atas dengan probabilitas sebesar 43,2 persen. Sementara untuk potensi eksplosif dan kubah-dalam menurun secara signifikan.
Melalui kesimpulan itu, ucap Hanik, ditambah memperhatikan erupsi saat ini yang mengarah ke barat daya. Maka potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas.
Potensi bahaya itu bakal berfokus pada sektor Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau sejauh maksimal 3 kilometer dari puncak.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu. Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim