Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 13 Agustus 2025 | 16:38 WIB
Petugas Puskesmas memeriksa seroang siswi yang diduga keracunan menu MBG di Sleman, Rabu (13/8/2-25). [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Siswa dari tiga sekolah yang ada di Kabupaten Sleman diduga mengalami keracunan akibat mengonsumi dari program makan bergizi gratis (MBG).

Data terbaru ada sebanyak 178 siswa yang mengalami gejala keracunan.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Khamidah Yuliati.

Berdasarkan laporan terbaru dugaan keracunan pangan MBG di Kapanewon Mlati, Sleman per Rabu (13/8/2025) pukul 12.00 WIB, para siswa ditangani di dua fasilitas kesehatan yakni Puskesmas Mlati I dan II.

Sementara tiga sekolah yang siswanya diduga keracunan itu berasal dari SMP Muhammadiyah 1 Mlati, SMP Pamungkas Mlati, dan SMP Muhammadiyah 3 Mlati.

Yuli menjelaskan untuk SMP Muhammadiyah 1 Mlati ada 58 siswa yang bergejala. Semua siswa sudah ditangani di Puskesmas Mlati I.

"Tidak ada yang rawat inap. Untuk rawat jalan 15 orang," kata Yuli saat dikonfirmasi, Rabu siang.

Sementara dari SMP Muhammadiyah 3 Mlati terdapat 90 siswa yang bergejala. Sedangkan untuk SMP Pamungkas Mlati ada 30 orang yang juga bergejala.

Para siswa dari dua sekolah itu ditangani di Puskesmas Mlati II.

Baca Juga: Terjadi Lagi di DIY, Puluhan Siswa Sleman Keracunan usai Santap Menu MBG

"Ada 80 orang rawat jalan dan tujuh orang dirujuk ke RSUD Sleman," ucapnya.

Diungkapkan Yuli, para siswa mengalami gejala muntah, pusing, diare, hingga sakit perut.

"Sementara makanan terduga menu rawon hari Selasa [12/8/2025]," tandasnya.

Yuli bilang pihaknya telah melakukan pemeriksaan kasus bergejala, memberi pengobatan, dilakukan rujukan, hingga memberikan Google Form untuk diisi tiga sekolah.

"Telah dilakukan pemeriksaan makanan, pemeriksaan spesimen feses, dan muntahan," pungkasnya.

Load More