SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi, di perbatasan DIY dan Jawa Tengah, terbaru masih menunjukkan adanya muntahan lava yang keluar dari puncak.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, dalam periode pengamatan aktivitas Gunung Merapi pada Rabu (10/2/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, terjadi 7 kali luncuran lava dari dalam Gunung Merapi. Jarak luncur maksimum guguran lava tersebut tercatat sepanjang 1.000 meter atau 1 kilometer.
"Dari pengamatan Rabu (8/2/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB teramati 7 kali luncuran lava dengan jarak luncur 1.000 meter mengarah ke barat daya atau ke hulu Kali Krasak dan Boyong," ujar Hanik kepada awak media, Kamis (11/2/2021).
Dalam periode yang sama, tercatat kegempaan guguran yang berjumlah 158 kali dengan amplitudo 3-41 mm dan durasi 11-155 detik. Kegempaan hybrid atau fase banyak ada 19 kali dengan amplitudo 2-24 mm, durasi 4-12 detik.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Menurun, BPPTKG Ingatkan Kubah Lava Masih Tumbuh
Untuk vulkanik dangkal, berjumlah 1 kali dengan amplitudo 48 mm dengan durasi 11 detik. Sementara tektonik jauh berjumlah 3 kali dengan amplitudo 6-19 mm dan durasi 77-206 detik.
"Untuk visual asap di kawah tidak teramati," imbuhnya.
Sementara itu, pada periode pengamatan terbaru, tepatnya Kamis (11/2/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, Gunung Merapi sudah kembali mengeluarkan luncuran lava pijar sebanyak 2 kali mengarah ke barat daya.
"Teramati 2 kali guguran lava pijar dengan jarak maksimum 1.200 meter atau 1,2 kilometer ke arah barat daya," tuturnya.
Hanik tidak memungkiri bahwa intensitas aktivitas Gunung Merapi memang lebih menurun dibandingkan dengan beberapa waktu lalu. Namun, kondisi ini belum bisa dikatakan aman karena masih ada kubah lava yang bertumbuh dibarengi dengan sejumlah fenomena keluarnya lava.
Baca Juga: Di Luar Zona Bahaya, Warga Turgo di Barak Purwobinangun Boleh Pulang
“Kubah lava masih terus tumbuh, potensi terjadinya awan panas pun masih ada,” kata
Berita Terkait
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
-
Tanpa Kejanggalan, Keseharian Sandy Permana Sebelum Tewas Ditusuk Diungkap Orang Dekat
-
Sebelum Tewas Ditusuk, Sandy Permana Sempat Tegur Pelaku Gara-gara Kebiasaan Mabuk
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
Terkini
-
Kilas Gunungkidul: Kecelakaan Maut Terjadi Selama Libur Lebaran, Seorang Anggota Polisi Jadi Korban
-
Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan
-
Urai Kepadatan di Pintu Masuk Exit Tol Tamanmartani, Polisi Terapkan Delay System
-
Diubah Jadi Searah untuk Arus Balik, Tol Jogja-Solo Prambanan-Tamanmartani Mulai Diserbu Pemudik
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green