Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 11 Februari 2021 | 09:19 WIB
Luncuran lava pijar terlihat dari bukit Klangon, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (7/2) malam. [ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah]

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi, di perbatasan DIY dan Jawa Tengah, terbaru masih menunjukkan adanya muntahan lava yang keluar dari puncak.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, dalam periode pengamatan aktivitas Gunung Merapi pada Rabu (10/2/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, terjadi 7 kali luncuran lava dari dalam Gunung Merapi. Jarak luncur maksimum guguran lava tersebut tercatat sepanjang 1.000 meter atau 1 kilometer.

"Dari pengamatan Rabu (8/2/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB teramati 7 kali luncuran lava dengan jarak luncur 1.000 meter mengarah ke barat daya atau ke hulu Kali Krasak dan Boyong," ujar Hanik kepada awak media, Kamis (11/2/2021).

Dalam periode yang sama, tercatat kegempaan guguran yang berjumlah 158 kali dengan amplitudo 3-41 mm dan durasi 11-155 detik. Kegempaan hybrid atau fase banyak ada 19 kali dengan amplitudo 2-24 mm, durasi 4-12 detik.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Menurun, BPPTKG Ingatkan Kubah Lava Masih Tumbuh

Untuk vulkanik dangkal, berjumlah 1 kali dengan amplitudo 48 mm dengan durasi 11 detik. Sementara tektonik jauh berjumlah 3 kali dengan amplitudo 6-19 mm dan durasi 77-206 detik.

"Untuk visual asap di kawah tidak teramati," imbuhnya.

Sementara itu, pada periode pengamatan terbaru, tepatnya Kamis (11/2/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, Gunung Merapi sudah kembali mengeluarkan luncuran lava pijar sebanyak 2 kali mengarah ke barat daya.

"Teramati 2 kali guguran lava pijar dengan jarak maksimum 1.200 meter atau 1,2 kilometer ke arah barat daya," tuturnya.

Hanik tidak memungkiri bahwa intensitas aktivitas Gunung Merapi memang lebih menurun dibandingkan dengan beberapa waktu lalu. Namun, kondisi ini belum bisa dikatakan aman karena masih ada kubah lava yang bertumbuh dibarengi dengan sejumlah fenomena keluarnya lava.

Baca Juga: Di Luar Zona Bahaya, Warga Turgo di Barak Purwobinangun Boleh Pulang

“Kubah lava masih terus tumbuh, potensi terjadinya awan panas pun masih ada,” kata

Load More