SuaraJogja.id - Kendati tidak sebanyak beberapa waktu lalu, luncuran lava pijar dari puncak Gunung Merapi perlahan mulai kembali makin jauh.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, dalam periode pengamatan aktivitas Gunung Merapi pada Senin (8/2/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, sudah terjadi 23 kali luncuran lava pijar.
Jarak luncur maksimum guguran lava tersebut tercatat sepanjang 1.500 meter atau 1,5 kilometer.
"Dari pengamatan Senin (8/2/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB teramati 23 kali luncuran lava dengan jarak luncur 1.500 meter mengarah ke barat daya atau ke hulu Kali Krasak dan Boyong," ujar Hanik kepada awak media, Selasa (9/2/2021).
Baca Juga: Gunung Merapi Muntahkan 16 Kali Lava Pijar ke Barat Daya Sampai 1 Kilometer
Dalam periode yang sama, tidak terjadi aktivitas kegempaan yang cukup signifikan di Gunung Merapi. Tercatat kegempaan guguran yang berjumlah 80 kali dengan amplitudo 3-35 mm dan durasi 12-118 detik.
"Kegempaan hybrid atau fase banyak ada 4 kali dengan amplitudo 3-15 mm, durasi 12-118 detik. Sedangkan tektonik jauh ada 1 kali dengan amplitudo 55 mm, durasi 101 detik," ucapnya.
Sementara pada periode pengamatan Selasa (9/2/2021) pukul 00.00 - 06.00, terlihat guguran lava pijar sebanyak 6 kali. Jarak luncur maksimum lebih pendek daripada luncuran sebelumnya, yakni hanya 700 meter ke arah barat daya.
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah," ucapnya.
Disampaikan Hanik, berdasarkan total distribusi probabilitas dari 17 indikator, erupsi efusif masih berada paling atas dengan probabilitas sebesar 43,2 persen. Sementara untuk potensi eksplosif dan kubah-dalam menurun secara signifikan.
Baca Juga: Kekurangan Air Bersih Pascabanjir Lahar, Warga Lereng Merapi Perbaiki Pipa
Melalui kesimpulan itu, ucap Hanik, ditambah memperhatikan erupsi saat ini yang mengarah ke barat daya, maka potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas.
Berita Terkait
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
-
Tanpa Kejanggalan, Keseharian Sandy Permana Sebelum Tewas Ditusuk Diungkap Orang Dekat
-
Sebelum Tewas Ditusuk, Sandy Permana Sempat Tegur Pelaku Gara-gara Kebiasaan Mabuk
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Arus Lalin di Simpang Stadion Kridosono Tak Macet, APILL Portable Belum Difungsikan Optimal
-
Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran di Gunungkidul Menurun, Dispar Ungkap Sebabnya
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik