Inilah yang kemudian dijadikan patokan orang Jogja untuk menentukan navigasi. Sekalinya melihat ada Gunung Merapi, mereka langsung tahu di situlah arah utara atau lor.
Cara ini pun sering dimasukkan ke daftar tips mencari tahu arah mata angin saat berada di Jogja. Salah satunya pernah dibagikan akun selebtwit Jogja @PenjahatGunung.
BACA UTASNYA DI SINI.
Benar saja, posisi Gunung Merapi, yang belum lama ini ditingkatkan statusnya menjadi Siaga atau Level III, menjadi tips pertama yang dituliskan Mas Agung.
Yang terpenting untuk diingat, kalau kita menghadap utara, belakang kita adalah selatan, sedangkan tangan kiri barat, dan kanan timur. Tinggal diputar-putar saja kalau patokan yang didapat bukan utara. Berikut selengkapnya:
1. Posisi Gunung Merapi
Menurut tips dari Mas Agung, saat di depan mata terlihat Gunung Merapi, sudah bisa dipastikan di depan mata pula adalah arah utara.
2. Arah matahari terbit
Sudah umum diketahui, matahari terbit dari timur dan terbenam di barat, jadi kalau mata makin picing di pagi hari karena sorotan matahari dari depan, berarti saat itu kita menghadap ke timur, belakang kita barat, kiri utara, dan kanan selatan.
Baca Juga: Anak Kecil Asyik Pantau Merapi, Warganet Sindir Penampakan Gunung Pangrango
3. Posisi bayangan
Masih menggunakan kontribusi matahari, posisi bayangan, kata Mas Agung, juga bisa dipakai untuk mencari tahu arah mata angin saat tak ada kompas.
Posisi bayangan sudah pasti berlawanan dari matahari, dengan objek yang direfleksikan sebagai pembatasnya. Maka dari itu, misalnya di pagi menuju siang hari, saat bayangan kita berada di depan, berarti matahari ada di belakang kita. Dengan kata lain, kita sedang menghadap ke barat dan membelakangi arah matahari terbit -- timur.
4. Arah kiblat di masjid
Kiblat salat adalah barat. Gampang saja saat berada di masjid, tinggal lihat ke mana arah kiblat atau barat, lalu tinggal menentukan tiga arah mata angin lainnya.
5. Jalan-jalan besar di Jogja
Berita Terkait
-
Anak Kecil Asyik Pantau Merapi, Warganet Sindir Penampakan Gunung Pangrango
-
Guguran Lava Merapi Terjadi Sebanyak 17 Kali, Jarak Luncur Capai 1,6 Km
-
Gunung Merapi Terus Diguyur Hujan, BPBD Sleman Klaim Lahar Hujan Mandali
-
502 Nakes di Kota Jogja Belum Terima Insentif, Total Tunggakan Rp5,7 Miliar
-
Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Kamis 18 Februari 2021
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
Terkini
-
Sultan Legawa Danais Dipangkas, DPRD DIY Meradang! Apa yang Terjadi?
-
Guru Jadi Garda Depan! Strategi Kemenko Polkam Internalisasi Pancasila di Dunia Pendidikan
-
Korban Tewas Ditabrak Trans Jogja, Polisi: Belum Bisa Simpulkan Siapa yang Lalai
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG