Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 19 Februari 2021 | 08:20 WIB
Ilustrasi arah mata angin - (Suara.com/Rochmat)

Kebanyakan jalan besar di Jogja membujur lurus dari utara ke selatan atau dari barat ke timur. Ini daftar yang sudah dirangkum Mas Agung:

Jalan utara-selatan: Ring Road Barat, Jl Kabupaten, Jl Magelang, Jl Monjali, Jl Kaliurang, Jl Gejayan, Jl Seturan, Ring Road Timur, Jl Gedong Kuning, Jl Veteran, Malioboro, Jl Tamansiswa, Jl HOS Cokroaminoto, Jl Imogiri, Jl Bantul, Jl Parangtritis, dll.

Jalan barat-timur: Ring Road Utara, Jl Selokan Mataram, Jl Colombo, Jl Jogja-Solo sampai tembus Jl Godean, Jl Kusumanegara sampai tembus Jl Wates, Jl Wonosari, Jl MT Haryono (Jokteng kulon) sampai tembus Jl Perintis kemerdekaan (XT Square), dan Ring Road Selatan.

6. Elevasi jalan

Baca Juga: Anak Kecil Asyik Pantau Merapi, Warganet Sindir Penampakan Gunung Pangrango

Menurut Mas Agung, "Kalo kamu ngrasa jalan yang kamu lalui semakin menurun (walaupun nurunnya dikit) berarti kamu sedang menuju kearah selatan. Karena di sisi utara ada Gunung Merapi, dan di selatan ada Pantai Parangtritis, itulah kenapa sisi utara lebih tinggi."

Namun, kata dia, cara ini enggak selalu berlaku di seluruh Jogja karena bentang alam di pinggir kota berbeda-beda.

7. Rel kereta Selokan Mataram

Cara terakhir untuk menguasai navigasi saat berada di Jogja adalah dengan berpatokan pada rel kereta Selokan Mataram.

"Yogyakarta dibelah oleh rel kereta dan selokan mataram yang arahnya barat-timur. Jadi misal ketika kita sedang menyebrangi rel kereta, berarti kita sedang menuju ke arah utara/selatan," jelas Mas Agung.

Baca Juga: Pernah Jadi Rajanya Ayam Goreng, Kondisi Yogya Chicken Bikin Warganet Sedih

Load More