Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Minggu, 21 Februari 2021 | 11:17 WIB
Uya Kuya dan istri, Astrid. [Herwanto/Suara.com]

Sebelumnya, Uya Kuya dan istrinya, Astrid dinyatakan positif virus corona pada pertengahan Januari 2021.

Uya Kuya lebih dulu merasakan gejala yang dimulai dengan demam. Meski belum menjalani tes, ia meyakini terinfeksi virus corona.

"10 Januari kemarin, saya mengalami demam, nggak enak badan. Nggak tau kenapa saat itu saya berpikir kena Covid-19 nih," kata Uya Kuya di kanal YouTubenya, Minggu (14/2/2021).

"Setelah itu saya dan Astrid swab, hasilnya positif. Lanjut CT scan dan cek paru, alhamdulillah aman," ujarnya lagi.

Baca Juga: Berjuang Sembuh dari Covid-19, Uya Kuya dan Istri Kesakitan dan Menangis

Tak ingin membahayakan anggota keluarga, pasangan ini isolasi mandiri di apartemen. Kondisi Uya Kuya mulai drop tengah malam, ia demam sampai suhunya 40 derajat celcius.

"Mas Uya keluar kamar sambil teriak Astrid, Astrid. Aku pegangin tangannya, mata dia kayak ke atas gitu, mukanya, bibirnya pucat terus (Uya) jatoh," kata Astrid.

Dokter baru tiba pagi hari dan langsung menyarankan Uya Kuya dirawat di rumah sakit.

"Saturasi oksigen gue turun di bawah 90. Padahal kalau orang normal harus di atas 95," kata Uya Kuya.

Sampai di rumah sakit, Uya Kuya baru menyadari ia sudah dirawat hampir 6 hari. Kondisinya pun belum menunjukan perkembangan.

Baca Juga: Kronologis Satu Keluarga Uya Kuya Positif COVID-19, Cinta Kuya Stres Berat

"Yang gue rasakan kalau mau makan, enek, muntah. Padahal kalau kena covid harus makan. Sampai diinfus masuk makanan, sampai obat termahal juga," ujar Uya Kuya.

"Obat masuk ke dalam darah, gue itu nangis. Perih banget kayak disayat-sayat. Ini penyakit yang kejam, saya berjuang antara hidup dan mati," katanya lagi.

Pikiran Astrid pun ikut kacau. Sebab saat Uya Kuya tidur, saturasi oksigennya menurun.

"Nah pas oksigen menurun, bunyi tuh alatnya. Setiap malam saturasinya turun, aku nggak bisa tidur. Aku pencet ke suster, dokter datang," kata Astrid.

Penyakit itu dirasakan Uya Kuya sampai 2 Februari lalu, tepat saat anak sulungnya, Cinta, ulang tahun. Ia menyayangkan tak bisa merayakan hari bahagia sang putri.

Uya Kuya dan istri, Astrid. (Suara.com/Yuliani)

"Gue stres mikirin Cinta, gue takut meninggal," kata Uya Kuya.

Load More