SuaraJogja.id - Sejak mendapat mandat untuk melakukan pemakaman dengan prosedur Covid-19 pada 26 Agustus 2020, tercatat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta sudah membantu 244 pemakaman.
Kepala BPBD Yogyakarta Nur Hidayat mengatakan, proses pemakaman Covid-19 tidak selalu berjalan lancar. Terkadang masih ada penolakan dari warga di sekitar lokasi pemakaman, bahkan tim harus memindahkan jenazah ke lokasi pemakaman lain.
Pihaknya pun mengantisipasi supaya kejadian serupa tak terulang selama proses pemakaman Covid-19.
Nur mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan pendekatan ke masyarakat melalui pengurus kampung tangguh bencana (KTB).
"Jenazah yang dimakamkan dengan prosedur COVID-19 tidak akan menularkan virusnya. Tidak ada buktinya bisa menyebarkan virus. Kami juga melakukan pendekatan secara sosial kemasyarakatan," katanya di Yogyakarta, Selasa (23/2/2021).
Bukan itu saja, dilansir ANTARA, sosialisasi juga dilakukan agar masyarakat tidak terlalu dekat dengan petugas saat proses pemakaman demi keamanannya sendiri dari potensi penularan.
"Pemakaman dengan prosedur Covid-19 ini dilakukan berdasarkan rekomendasi dari rumah sakit. Proses pemakaman pun dilakukan secara khusus untuk meminimalisasi potensi penularan," jelas Nur.
Pemakaman dengan prosedur Covid-19 tidak hanya berlaku untuk pasien terkonfirmasi positif yang meninggal dunia.
Pasien meninggal yang sebelumnya dirawat di rumah sakit dengan diagnosis infeksi saluran pernapasan akut, pneumonia, dan penyakit saluran pernapasan lain juga dimakamkan dengan prosedur Covid-19.
Baca Juga: Top 5 SuaraJogja: Anggota DPRD Bantul Sebut Pemakaman Covid-19 bak Anjing
Sebab, biasanya pasien dengan gejala penyakit saluran pernapasan akan menjalani uji usap dan terkadang hasil uji usap belum keluar, tetapi pasien sudah meninggal dunia.
"Karena kondisi tersebut, rumah sakit pun merekomendasikan pemakaman dengan prosedur Covid-19," jelas Nur.
Ada enam tim pemakaman Covid-19 dari BPBD Kota Yogyakarta. Masing-masing tim beranggotakan tujuh orang.
"Maksimal kami bisa melakukan pemakaman lima kali dalam sehari. Jika lebih dari itu, maka kami akan meminta bantuan ke tim lain, seperti BPBD DIY atau PMI," ujar Nur, menambahkan, dalam sehari pernah menerima permintaan hingga tujuh kali pemakaman.
Selama menjalankan tugas pemakaman Covid-19, kata Nur, anggota tim dalam kondisi yang baik dan sehat.
"Dari uji usap terakhir, seluruh anggota tim menunjukkan hasil negatif COVID-19," tutur dia.
Berita Terkait
-
Top 5 SuaraJogja: Anggota DPRD Bantul Sebut Pemakaman Covid-19 bak Anjing
-
Begini Jawab Supriyono Saat Dikonfirmasi Soal Pemakaman Covid-19 Bak Anjing
-
Dituding Pemakaman Covid-19 Proyek, Pemkab Bantul: Pernyataan Itu Tidak Pas
-
Profil Supriyono yang Sebut Pemakaman Covid-19 Bak Anjing, Dipecat dari PNS
-
Sebut Pemakaman Covid-19 Proyek, Anggota DPRD Bantul Terancam Sanksi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bidik Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Pemkot Jogja Dorong Tambahan Direct Flight
-
Usai Viral Sebut Jokowi Bukan Alumni, Layanan LISA AI UGM Tak Bisa Digunakan
-
Gudeg Legend di Jogja Sediakan Makanan Gratis, Sajikan Menu Nusantara untuk Perantau Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
UGM Buka Peluang Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera