SuaraJogja.id - Ulama kondang, Yusuf Mansur kembali mendapatkan komentar negatif lantaran ajakannya merespon perpres investasi minuman keras. Sejak awal, pemilik pesantren untuk para penghafal al-qur'an ini turut memperjuangkan pendapat untuk menolak perpres menganai investasi miras di beberapa daerah.
Sebelumnya, masyarakat Indonesia dibuat berdebat dengan peraturan presiden mengenai investasi minuman keras. Ada beberapa lapisan masyarakat yang menolak gagasan tersebut karena dinilai akan merusak bangsa. Tak lama kemudian, Presiden Joko Widodo lantas mencabut kembali perpres tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Yusuf Mansur mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan sujud syukur sebagai bentuk rasa terimakasih karena peraturan tersebut sudah dihapus. Ia juga meminta masyarakat untuk berhenti tersulut amarah dan memaafkan presiden atas terbitanya kebijakan tersebut.
Sayangnya, euforia tersebut justru dinilai negatif oleh beberapa pihak. Kerendahan hati Yusuf Mansur dalam memaafkan Presiden Jokowi serta melakukan sujud syukur justru dinilai merupakan langkah yang dilakukan oleh seorang penjilat penguasa. Hal tersebut disampaikan oleh seorang warganet yang tidak diketahui identitasnya.
"Ini kelak akan jadi bahasan ilmu. Biar seIndonesia tau tentang sujud dan sujud syukur. Bukan sujud ke manusia. Tapi ke Tuhannya manusia," tulis Yusuf Mansur.
Yusuf Mansur mengunggah ulang komentar negatif dari warganet itu dan memberikang tanggapan melalui akun Instagrma pribadinya @yusufmansurnew. Ia menjelaskan, jika sebenarnya dirinya memang sangat menyukai melakukan sujud. Sebab, melalui gerakan tersebut, dirinya merasa menjadi lebih dekat dengan Allah.
Baginya, sujud memberikan jalan untuk banyak hal. Misalnya saja, mempertemukan dengan jodoh, menambah kekayaan, ketika menjadi orangtua, ketika mendapatkan anak, mendapatkan suami atau istri, dan sujud juga menjadi media pengampunan. Misalnya saja sujud yang dilakukan oleh Nabi Adam.
"Saya kalau kurang sujud, bisa bakal belagu. Bisa bakal sombong. Tapi dengan sujud, dengan izin Allah, sujud mengantarkan saya sama rendah dengan tanah yang menjadi asal penciptaan. Luar biasa," tulis Yusuf Mansur.
Ketika berdoa, Yusuf Mansur mengaku lebih suka bersujud dibandingkan dengan mengangkat kedua tangannya. Ia menegaskan, jika dengan melakukan sujud dirinya merasa sangat nyaman. Tidak sedikitpun muncul perasaan sepantar dengan Allah, dengan sujud ia justru merasa sangat-sangat kecil.
Baca Juga: Perpres Miras Dicabut, Yusuf Mansur Ucapkan Selamat ke Jokowi dan Rakyat
"Bangkit-bangkit dari sujud, kebangkitan akan Allah berikan," tutup Yusuf Mansur.
Tidak marah dituduh sebagai penjilat pemerintah karena ajak melakukan sujud syukur, Yusuf Mansur justru menerangkan alasannya mengapa lebih suka melakukan sujud. Unggahannya Kamis (4/3/2021) tersebut lantas sudah disukai lebih dari 23 ribu pengguna Instagram. Tidak sedikit juga komentar yang ditinggalkan warganet.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Profil Ni Made Dwipanti Indrayanti: Sekda DIY Perempuan Pertama di Jogja yang Sarat Prestasi
-
Rahasia Serangga Kali Kuning Terungkap! Petualangan Edukatif yang Bikin Anak Cinta Alam
-
Ni Made Jadi Sekda DIY: Mampukah Selesaikan Masalah Sampah dan TKD yang Membelit Yogyakarta?
-
40 Kebakaran dalam 8 Bulan di Yogyakarta: Waspada Korsleting dan Kelalaian
-
Kesiapsiagaan Nasional Gagal Tanpa Ini! Pakar UGM Ingatkan Masyarakat Soal Musim Hujan Lebih Awal