SuaraJogja.id - Akun Twitter @jowoshitpost membagikan video kondisi tiga anak yang berboncengan menggunakan sepeda motor. Diduga hilang kendali, tiga bocah itu berakhir jatuh di sawah. Akibatnya, tubuh dan wajah tiga anak itu penuh dengan lumpur dan jadi bahan tertawaan warga.
Dalam videonya, tampak seorang pemuda merekam kondisi tiga anak diperkirakan masih duduk di bangku SD. Pemuda ini tertawa terbahak-bahak melihat kondisi tiga anak kecil tersebut. Tampak ada satu anak perempuan dan dua anak laki-laki lainnya.
Satu anak perempuan berdiri di tepi sawah dengan wajah dan tubuh bagian atas penuh dengan lumpur. Ia juga tampak malu terlihat di depan kamera. Sementara dua temannya duduk di tepi jalan dengan kondisi tubuh yang tak jauh berbeda. Mereka jatuh ke dalam sawah dengan padi yang sudah tinggi.
Selain pemuda yang mengambil gambar, tampak pemuda lainnya yang juga membantu mengevakuasi sepeda motor dari dalam sawah. Meski tetap membantu, tetapi warga sekitar tampak tak mampu membendung tawa melihat kondisi tiga anak tersebut. Warga juga bertanya-tanya bagaimana bisa anak-anak itu jatuh ke sawah.
Baca Juga: Video Penyiksaan Anak Bukan di Indonesia, Ferdinand Hutahaean Minta Maaf
"Wong tuone kok yo tego sih (Orangtuanya kok ya tega sih-red)," tulis akun @jawashitpost dalam keterangannya.
Sejak diunggah pada Minggu (7/3/2021), video tiga anak yang jatuh ke dalam sawah itu sudah disaksikan lebih dari 17 ribu kali. Ada 600 lebih warganet yang menekan tanda suka dan seratus lainnya iktu membagikan ulang. Tidak sedikit juga pengguna Twitter yang meninggalkan komentar.
"Kok yo untung nang sawah, mung kenek lumpur. Lha lek amit-amit, iku jurang tah nabrak kendaraan liyane. Opo yo gak mikir sampe mrono wong tuwane (Masih beruntung di sawah, cuma terkena lumpur. Lha kalau itu jurang atau nabrak kendaraan lainnya. Apa ya gak sampai berfikir kesana orangtuanya -red)," tulis akun @blobb****.
"Kaya mbakku karo kancane, motoran nabrak wit kancane mbakku seng mbonceng mental nang sawah terus persis kaya adek kui (Seperti kakaku dan temannya, naik sepeda motor nabrak pohon temannya kakaku yang membonceng mental ke sawah dan persis seperti adik itu-red)," komentar akun @0606*****.
"Penting gas, njegur sawah ora popo. Durung adus juga mesti (Yang penting gas, masuk ke sawah tidak apa-apa. Belum mandi juga pasti-red)," tanggapan akun @Halima*****.
Baca Juga: Miris, Video Balita Dianiaya dan Dipukuli Viral di Media Sosial
Sementara akun @agoeng**** mengatakan, "Sing ngajari motoran yo wong tuone dewe, mending gur nyublek nang sawah. nek sampe membahayakan orang lain kan parah (Yang mengajarkan naik sepeda motor juga orangtuanya sendiri, beruntung hanya masuk ke sawah kalau sampai membahayakan orang lain kan parah-red)."
Berita Terkait
-
PAUD Masuk Wajib Belajar 13 Tahun, Pakar: Kurikulum Harus Ikuti Irama Perkembangan Anak
-
Dari Dongeng ke Scrolling: Hilangnya Sentuhan Orang Tua dalam Tumbuh Kembang Anak
-
8 Rekomendasi Merek Kosmetik BPOM, Aman untuk Anak Kecil
-
Tunjukkan Kepedulian, 4 Aktor Korea ini Rayakan Hari Anak dengan Berdonasi
-
Kemendikbud Usulkan PAUD Masuk Skema Wajib Belajar 13 Tahun di RUU Sisdiknas
Terpopuler
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- Selamat Datang 3 Pemain Keturunan Calon Naturalisasi Timnas Indonesia Jelang Lawan China dan Jepang
- Welcome Back Timnas Indonesia Elkan Baggott, Patrick Kluivert Lempar Kode
- Pupus Harapan Pascal Struijk untuk Bela Timnas Indonesia Lawan China
Pilihan
-
Mengenal Ritual Buddha Tantrayana pada Kremasi Murdaya Poo di Bukit Dagi Borobudur
-
Puspo Wardoyo Menangkan Gugatan Perdata di PN Solo, Objek Dinilai Hakim Tak Jelas
-
Tak Hadir di Sidang Mediasi Kasus Dugaan Ijazah Palsu, Jokowi Buka Suara
-
DPR Cecar Dirut Garuda Soal "Gelombang" Eks Karyawan Lion Air Bergaji Tinggi
-
6 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Tahun 2025, Harga di Bawah Rp3 Juta
Terkini
-
'Menyelamatkan Masa Tua di Linimasa': Cara Mafindo Berdayakan Lansia di Era Digital
-
Jadi Tim Penyusun Soal ASPD, Disdikpora DIY Selidiki Guru SMPN 10 Jogja
-
Arogansi Kekuasaan? Dokter di Jogja Ramai-Ramai Doa Bersama Protes Mutasi Mendadak oleh Kemenkes
-
Rekrut Ibu-ibu di Bantul, DS Modest Buktikan Kualitas & Pemberdayaan jadi Kunci di Era Digital
-
Seni Menyapa Masyarakat: Pameran 'Lintas Imaji' Yogyakarta Rayakan Keberagaman Gaya