SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman melaksanakan vaksinasi tahap kedua untuk pelayan publik yang terdiri dari pendidik, pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai pemerintah, TNI, Polri, Satpol PP, dan lain sebagainya.
Selain vaksinasi melalui fasilitas kesehatan di 14 puskesmas yang tersebar di berbagai kecamatan, Dinkes Sleman juga menggelar vaksinasi massal di Sleman City Hall (SCH), Senin (8/3/2021).
Dalam kesempatan tersebut, peserta yang mengikuti program vaksinasi adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berasal dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Sleman, instansi vertikal, dan BUMD.
Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo mengatakan, ada beberapa metode yang digunakan dalam vaksinasi tahap kedua ini. Di antaranya pada minggu sebelumnya telah dilaksanakan vaksinasi untuk ASN yang menyasar kepada petugas kapanewon. Metode tersebut dilaksanakan di puskesmas.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dijual Bebas di Darknet, Begini Kata Pakar Kaspersky
"Pemberian vaksin tahap kedua itu ada beberapa metode dan beberapa langkah," ujar Joko saat jumpa wartawan di SCH.
Ia menjelaskan, vaksinasi massal untuk ASN tersebut akan berlangsung selama tiga hari. Pada hari pertama vaksinasi menyasar ASN yang bertugas di instansi vertikal seperti kejaksaan negeri, BPN, BPJS, dan lainnya.
Proses pemberian vaksin juga dibagi ke dalam dua sesi. Setiap sesi ada 500 orang, sehingga total pelaksanaan vaksin massal di SCH pada hari pertama diharapkan bisa mencakup seribu orang.
Tenaga kesehatan yang bertugas di hari pertama juga berasal dari 11 puskesmas di Kabupaten Sleman sebanyak 55 orang, terdiri dari 5 orang tenaga kesehatan dan satu orang vaksinator. Selain itu, ada tambahan 10 orang vaksinator dari PPNI.
"Hari ini dari puskesmas, sedangkan besok dan hari rabu dari berbagai rumah sakit yang berada di Kabupaten Sleman," imbuh Joko.
Baca Juga: Pfizer hingga CoronaVac, Mana Vaksin Covid-19 Terbaik?
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menjelaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi massal di pusat perbelanjaan tersebut adalah permintaan dari pihak SCH. Pihak pengelola menyebutkan bahwa tempatnya memiliki ruangan yang luas dan sesuai untuk pelayanan publik.
Berita Terkait
-
Dihadiri 3500 Orang, Sleman City Hall Gelar A Great Business Talk: Change, Chance, Choice
-
SCH Kembali Hadirkan Tirta Lies Bakmi Festival, Festival Bakmi Terbesar Se-Indonesia
-
Jadi Festival Jejepangan Terbesar di DIY-Jateng, SCH Sukses Gelar Jogja Japan Week 2023
-
Women's Day Out Day 2: Dimeriahkan Lewat Sex Education, Peran Perempuan hingga Penampilan Memukau Yovie & Nuno
-
Intip Kemeriahan Women's Day Out Hari Pertama di Sleman City Hall, Ada Yura Yunita!
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu