Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 08 Maret 2021 | 17:15 WIB
Peneliti Vaksin Nusantara di RSUP Kariadi Semarang [Suara.com/Dafi Yusuf]

Sejak pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, FK-KMK UGM telah terlibat dalam sejumlah penelitian. Salah satunya adalah kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi lain dalam penelitian vaksin merah putih.

Penelitian dilakukan di bawah konsorsium yang diinisiasi Kementerian Riset dan Teknologi.

Tak hanya itu, FK-KMK UGM bekerja sama pula dengan Kementerian Kesehatan untuk mengawal program vaksinasi, yang telah berjalan, serta memantau hal-hal yang bisa diperbaiki dari pelaksanaan di lapangan.

Yodi menerangkan, berdasarkan pengalaman dari penelitian yang telah berjalan, perlu ada komunikasi yang intens antara pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian yang dikerjakan melalui kerja sama.

Baca Juga: Kepala Daerah Nurdin Abdullah Korupsi, Pukat UGM Soroti Biaya Politik Mahal

Penelitian, kata dia, juga memerlukan proses koordinasi yang dibangun dengan baik sebelum dan selama penelitian dikerjakan.

Selain itu, lanjutnya, dalam kerja sama penelitian, sebelum penelitian dimulai, lazimnya pihak-pihak yang terlibat akan terlebih dahulu mengadakan pertemuan dan koordinasi.

Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan selaku koordinator penelitian diharapkan memberi sosialisasi dan menjelaskan detail penelitian yang akan dikerjakan.

Namun kenyataannya, dalam kasus ini, Yodi menyebutkan, tahapan-tahapan tersebut tidak dilakukan. Bahkan, peneliti yang namanya telah tercantum dalam Surat Keputusan Menkes belum mengetahui detail penelitian hingga akhirnya muncul di pemberitaan media massa.

Baca Juga: Wow, 3 Bidang Studi di UGM Ini Masuk Peringkat Pertama Terbaik se-Indonesia

Load More