SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman menyatakan siap menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Namun, langkah itu tak akan mendahului kebijakan pemerintah pusat.
Sekretaris Daerah Sleman Harda Kiswaya menyebutkan, pihaknya sudah mengecek protokol kesehatan di tiap sekolah. Diketahui tiap sekolah sudah memiliki kesiapan. Mulai dari tempat cuci tangan, fasilitas di dalam kelas, program. Termasuk pengaturan jarak antar kursi agar tiap ruang kelas hanya diisi 50% kapasitas.
Dimulai dengan menggelar ujicoba KBM, ujicoba tersebut akan diselenggarakan di semua sekolah jenjang SD hingga SMP. Bukan dengan menerapkan uji coba di sekolah tertentu.
"Harusnya Februari kemarin, setelah PPKM Mikro, kalau tidak diperpanjang segera. Tapi akhirnya ditunda, sehingga akan dilakukan setelah PPKM, begitu PPKM mikro selesai, kami mulai," tutur Harda membeberkan linimasa rencana KBM luring.
Baca Juga: Aslinya Pengangguran, Ustaz Gadungan di Sleman Menipu Modus Gandakan Uang
Kendati demikian, sebelum memulai KBM, Pemkab Sleman akan tetap mematuhi kebijakan pemerintah pusat yang berlaku. Pasalnya, Harda menyadari bahwa pemerintah daerah adalah pemerintahan terbawah.
"Kalau pemerintah pusat itu sudah memerintah jangan, masak kami jalan. Kan ya tidak mungkin. Sepanjang PPKM belum dihentikan, tetap kami patuh sama pemerintah pusat, mohon doanya saja untuk yang terbaik," ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menjelaskan, dimulainya KBM tatap muka atau luring merupakan ranah wewenang Dinas Pendidikan dan pihaknya hanya bisa memberi masukan.
"Kalau daerah-daerah yang sudah dibuat zonasi petugasnya sudah divaksinasi, nanti kami beri masukan juga," ucapnya.
Walaupun sejumlah daerah melihat kesiapan KBM tatap muka perlu mempertimbangkan perihal vaksin COVID-19 bagi anak, tidak demikian dengan Pemkab Sleman.
Baca Juga: PSS Sleman Tak Pasang Target Juara di Piala Menpora 2021
"Belum [kami pikirkan], masih fokus vaksin guru. Karena vaksin anak juga belum ada," terangnya.
Berita Terkait
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan