Kustini menyatakan bahwa vaksin sangat penting bukan hanya untuk melindungi tenaga kesehatan dan pelayan publik sebagai individu. Namun juga melindungi keluarga baik keluarga pasien, serta masyarakat secara luas.
"Selain aman dan halal vaksin Covid-19 yang diberikan kepada masyarakat juga gratis. Jadi tidak perlu takut untuk divaksin," ucapnya.
Sebelumnya Sosiolog Kriminalitas dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Soeprapto menekankan bahwa sosialisasi terus menerus yang dilakukan kepada masyarakat menjadi salah satu solusi mengurangi ketakutan masyarakat divaksin. Sebab masyarakat perlu benar-benar menyadari dan yakin bahwa Covid-19 itu memang ada.
Di sisi lain pemerintah juga harus menindak tegas oknum-oknum yang secara sengaja menyebarkan informasi tidak benar atau hoax. Khususnya terkait dengan vaksinasi Covid-19 agar semakin meredam keresahan masyarakat.
Baca Juga: Hari Kedua Vaksinasi Covid-19 Massal di Sleman, Dinkes Sasar Pegawai OPD
"Menurut kami perlu sosialisasi yang terus menerus agar masyarakat yakin bahwa pertama korona itu ada. Selain itu, pemerintah juga harus tegas menindak orang-orang yang menyebarkan hoax bahwa vaksinasi itu justur akan mematikan," kata Soeprapto.
Soeprapto meyakini bahwa pemerintah tidak akan mengambil resiko untuk rakyat jika memang benar vaksin Covid-19 itu berbahaya. Justru pemerintah sudah mempertimbangkan itu dengan terus memantau pelaksanaan vaksinasi di lapangan.
"Kalau itu berbahaya presiden dan para menteri akan berpikir ulang. Jadi kuncinya, sosialisasi terus menerus dan tindak tegas informasi hoax yang tidak jelas," tandasnya.
Perlu diketahui bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman bersama dengan Dinas Kesehatan Sleman sudah memulai vaksinasi Covid-19 yang menyasar seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) secara massal. Targetnya sebanyak 3.000 orang akan menjadi penerima sasaran vaksinasi massal Covid-19.
Pelaksanaan vaksinasi massal yang direncanakan dilakukan selama tiga hari sejak Senin (8/3/2021) hingga Rabu (10/3/2021) mendatang di Ballroom Sleman City Hall (SCH) tersebut dipastikan akan berjalan lancar. Artinya prosedur mulai dari kedatangan hingga vaksinasi selesai tidak akan menimbulkan kerumunan meski dilakukan secara massal.
Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Sleman Masih Tinggi, Warga Pilih Beli Boncabe
Berita Terkait
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Timnas Indonesia Terancam Sanksi FIFA Usai Insiden di Laga Kontra Bahrain, Apa Penyebabnya?
-
PSSI Disanksi AFC Sehari Pasca Timnas Indonesia Hajar Bahrain, Kenapa?
-
10 Hal yang Harus Dipatuhi Saat Nyepi di Bali, Melanggar Bisa Terkena Sanksi
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Guru Besar UGM Diduga Lecehkan Mahasiswa, Jabatan Dicopot, Status Kepegawaian Terancam
-
Kualitas dan Quality Control Jadi Andalan UMKM Gelap Ruang Jiwa dalam Sediakan Produk
-
Update Tol Jogja-Solo usai Lebaran: Pilar Tol Mulai 'Nampak', Tapi Pembebasan Lahan Masih Jadi PR
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik