SuaraJogja.id - Dua klaster baru penyebaran Covid-19 ditemukan di wilayah Kapanewonan Imogiri, Kabupaten Bantul. Dua klaster tersebut masing-masing karyawan pabrik wig (rambut palsu) dan juga klaster hajatan (boyongan manten) terjadi di wilayah ini nyaris bersamaan.
Panewu Imogiri, Sri Kayatun ketika dikonfirmasi ke nomor pribadinya membenarkan adanya dua klaster tersebut. Untuk klaster Pabrik Wig berlokasi di Kalurahan Sriharjo dan Klaster hajatan berada di Kalurahan Selopamioro. Namun untuk klaster pabrik penyebarannya sudah mencapai kabupaten lain.
"Kita langsung melakukan langkah-langkah seperti yang sudah ditentukan sebelumnya," terangnya, Jumat (12/3/2021).
Sri Kayatun menambahkan, untuk klaster pabrik wig hari ini akan dilakukan swab setidaknya terhadap 70 karyawan yang kontak langsung dengan karyawan lain yang sudah terkonfirmasi positif. Ia berharap tidak ada penambahan kasus positif lagi dar klaster ini.
Baca Juga: Dinpar Ajukan 280 Pelaku Wisata di Bantul untuk Vaksinasi Tahap Kedua
Terkait adanya klaster karyawan pabrik wig, pihaknya masih berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bantul. Termasuk pertimbangan apakah akan melakukan penutupan sementara pabrik wig tersebut atau tidak.
"(Soal penutupan) masih kita komunikasikan dengan pemkab," tambahnya.
Lurah Sriharjo, Titik Istiwiyatun mengatakan, pabrik wig tersebut berada di wilayah Sriharjo. Pada tahap pertama kemarin terjadi penularan Covid-19 di pabrik tersebut dan dua orang yang terpapar. Sementara gelombang kedua ini ada belasan orang karyawan yang terpapar covid-19.
Dari catatan yang ia terima selaku ketua Satgas Covid-19 wilayah Sriharjo, di wilayah operasional Puskesmas Imogiri II tercatat 2 karyawan pabrik wig asal Kalurahan Sriharjo yang positif Covid-19. Sementara dari wilayah Kalurahan Selopamioro ada 7 orang.
"Itu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Imogiri II. Di luar itu saya tidak tahu,"paparnya.
Baca Juga: Jokowi Disambut Petruk di Bantul, Butet Jawab Komentar Soal Hidung Panjang
Di pabrik tersebut ada 136 karyawan yang bekerja dan mereka berasal dari seputaran Imogiri. Tak hanya itu, karyawan-karyawan pabrik tersebut juga banyak berasal dari Kabupaten Gunungkidul, terutama Kapanewonan Purwosari di mana Dinas Kesehatan Gunungkidul mengungkapkan ada 8 orang karyawan pabrik wig terpapar.
Berita Terkait
-
Si Dia yang Jasadnya Diinjak-injak Sampai Kiamat di Jogja
-
Gelar Kunjungan Industri, Siswa MAN 2 Bantul Praktik Olah Bandeng Juwana
-
Mempelajari Pembentukan Pulau Jawa di History of Java Museum
-
Gara-Gara Kabar Perceraian Sherina Munaf dan Baskara Mehendra, Istilah Lavender Marriage Trending
-
MAN 2 Bantul Terima Wakaf dari Keluarga Almh Hj. Munifah binti Istamar
Tag
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Liga Inggris: Kalahkan Ipswich Town, Arsenal Selamatkan MU dari Degradasi
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V50 Lite 4G vs vivo V50 Lite 5G, Serupa Tapi Tak Sama!
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
Terkini
-
Guru Besar UGM Terlibat Kasus Kekerasan Seksual: Korban Pilih Damai, Ini Alasannya
-
Diikuti Ratusan Kuda Seharga Miliaran Rupiah, Keponakan Presiden Prabowo Gelar Pacuan Kuda di Jogja
-
'Beli Mercy Harga Becak': Mantan PMI Bangkit dari Nol, Kini Kuasai Pasar Kulit Lumpia Nasional
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM