SuaraJogja.id - Kanang lelaki berumur 40 tahun ini ditemukan terlentang di tengah sawah dalam keadaan tak bernyawa, Minggu (14/3/2021) siang di tegalan/pematang sawah di padukuhan Kalialang, Kalurahan Kalitekuk Kapanewonan Semin Gunungkidul. Lelaki ini ditemukan tewas sekitar pukul 15.00 WIB.
Lelaki asal Padukuhan Branjang, Kalurahan Ngawis Kapanewonan Karangmojo sebelumnya terlihat berburu burung liar dengan rekannya, Turmudi (38) yang masih tetangganya. Namun keduanya berpisah memperluas perburuan.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan, Minggu (14/3/2021) sekira pukul 07.00 WIB, korban bersama Bambang (45) tetangga dusunnya, dusun Melikan, berangkat dari rumah untuk berburu burung liar menggunakan senapan angin.
Sekitar pukul 11.00 WIB mereka sampai di wilayah perburuan di wilayah Padukuhan Kalialang, Kalurahan Kalitekuk, Kapanewonan Semin. Selanjutnya mereka berpencar agar semakin mudah mendapatkan burung yang mereka buru.
Baca Juga: Pamit ke Sawah, Pria Gunungkidul Ditemukan Tewas Bunuh Diri
30 menit kemudian, rekan korban berusaha menghubungi korban dengan telepon selular. Namun meskipun berulang kali dihubungi, korban tidak menjawab atau mengangkat teleponnya. Bambangpun berusaha melakukan pencarian karena khawatir terjadi sesuatu.
Selanjutnya Bambang menghubungi rekannya Turmudi (38) yang kebetulan tinggal di dekat mereka berburu. Bambang meminta Turmudi untuk membantu menghubungi/mencari korban. Selanjutnya Turmudi mencari dan menemukan korban sudah terlentang di pematang sawah sekira pukul 11.40 WIB.
Setelah itu Turmudi memanggil tetangganya yang saat itu sedang menggarap sawah dekat lokasi korban. Turmudi sengaja memanggil orang di dekatnya untuk ikut menyaksikan bahwa korban ditemukan sudah dalam posisi terlentang. Kejadian tersebut lantas dilaporkan ke Polsek Semin pukul 15.00 WIB.
Dari informasi di lapangan menyebutkan ada luka kecil di tubuh korban. Korban diduga meninggal karena tertembak senapan angin yang ia bawa untuk berburu burung liar. Saat ditemukan bercak darah nampak mengucur di hidung korban.
Kapolsek Semin, AKP Arif Heriyanto ketika dikonfirmasi ke nomor pribadinya membenarkan adanya peristiwa tersebut. Saat ini jenazah sudah dikirim ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari untuk dilakukan otopsi dan mengetahui penyebab kematian korban.
Baca Juga: Klaster Covid-19 Muncul di Gunungkidul, Semuanya Buruh Pabrik Wig di Bantul
"Jasad korban kita bawa ke RSUD Wonosari untuk diotopsi guna mengetahui penyebab kematiannya,"papar Arif, Minggu (14/3/2021) sore.
Berita Terkait
-
Atap Klub Malam Runtuh Saat Konser, Gubernur dan Eks Bintang MLB Tewas Bersama 98 Korban
-
Komnas HAM Turun Tangan Selidiki Dugaan Pelanggaran Berat di Kasus Penembakan 3 Polisi di Way Kanan
-
Mulut Berbusa usai Check In Bareng Cewek di Hotel, MS Tewas Gegara Overdosis Obat Kuat?
-
Teman Mabuk hingga Penjual Miras Ikut Diperiksa Polisi, Pemicu Tewasnya Mahasiswa UKI Tersingkap?
-
Eks Kapolsek Mulia Puncak Jaya Papua Tewas Ditembak TPNPB-OPM di Depan Warung Kelontong Miliknya
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
Terkini
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin