SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul mempercepat vaksinasi tahap dua di bulan Maret karena masa kedaluwarsa vaksin yang diterima Pemkab Bantul akan berakhir pada Mei 2021.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Bantul Abednego Dani Nugroho menerangkan, hingga kini masih ada sekitar 12.000 dosis yang disimpan Dinkes Bantul.
"Masih ada sekitar 12.000 dosis yang disimpan, dan akan kami segera habiskan untuk 6.642 orang, mengingat masa kedaluwarsanya Mei mendatang," kata Abednego, dihubungi wartawan, Senin (15/3/2021).
Ia menjelaskan bahwa pihaknya baru mendapat surat dari Biofarma, yang merevisi atau memperpendek masa kedaluwarsa vaksin. Abednego mengatakan bahwa vaksin yang diterima oleh Bantul berlaku hingga Mei.
"Jadi kami habiskan di Maret dan April ini," ujar Abednego.
Ia melanjutkan, sebanyak 12.000 dosis akan disasar kelima Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum mendapatkan jatah vaksin serta pamong desa dan juga guru-guru.
"Kami targetkan ke lima OPD yang belum terdaftar, termasuk guru-guru. Untuk guru kami sasar dari SD dahulu, tetapi sampai sejauh ini belum semua guru SD mendaftar," terang dia.
Ia melanjutkan bahwa vaksinasi untuk guru akan dimulai pekan ini. Kendati demikian, Abednego belum bisa memastikan berapa jumlah guru yang akan divaksin.
Lebih lanjut, Abednego masih menunggu vaksin tambahan dari pusat yang dikirim ke provinsi. Hingga kini belum ada tambahan vaksin Sinovac yang diperuntukkan bagi pelayan publik atau di tahap dua ini.
Baca Juga: Datang Tak Sesuai Jadwal, Vaksinasi ASN DIY Timbulkan Kerumunan
"Sampai sekarang vaksin yang baru belum ada. Namun, vaksin yang tersisa [12.000 dosis] akan kami habiskan dahulu. Jika sudah dapat yang baru, kami lanjutkan ke sisa pelayan publik, baik TNI-Polri," kata Abednego.
Berita Terkait
-
Datang Tak Sesuai Jadwal, Vaksinasi ASN DIY Timbulkan Kerumunan
-
11.542 Perusahaan Sudah Daftar Jadi Pelaksana Vaksinasi Covid-19 Mandiri
-
Setelah Suntik Vaksin Covid-19 2 Kali, Ini Aktivitas yang Berubah dan Tidak
-
Bio Farma Siapkan 20,2 Juta Dosis Vaksinasi Mandiri Tahap Pertama
-
Menkes Sebut Sejuta Vaksinasi per Hari Baru Bisa Terjadi Juli Mendatang
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas
-
Royal Ambarrukmo Yogyakarta Sambut Hangat Kunjungan Famtrip Budaya Travel Agent Tiongkok
-
Muaythai Kelas Dunia Bakal Guncang Candi Prambanan di 2026, Sensasi Duel Berlatar Warisan Dunia!
-
Sisi Kelam Kota Pelajar: Sleman Jadi 'Sarang' Narkoba, Mahasiswa Incaran Jaringan Via Instagram
-
Alarm! Pakar UGM Sebut Gen Alpha Rentan Depresi Akibat Digital, Orang Tua Wajib Tahu