Tahapan kado Lama Enaknya ini dimulai dari proses pendaftaran nikah ke KUA Berbah. Diikuti mendaftar perubahan KTP ke kapanewon. Bila tak ada kendala dalam sistem atau data sudah klir, proses ini bisa dilalui dalam tiga hari.
Kemudian, saat pasangan menikah dan dinyatakan sah sebagai pasangan suami istri, KUA ---atau pihak gereja, atau pemuka agama yang memimpin pernikahan pasangan yang bersangkutan--- akan melapor ke kapanewon. Dokumen kemudian bisa langsung diantarkan ke lokasi pernikahan.
"Kalau beda lokasi antara akad dan resepsi, tetap kami berikan. Kemarin itu ada yang akad di Berbah tapi resepsi di Prambanan, dokumen sudah jadi. Kami minta salah satu staff untuk mengantarkan dokumen kado Lama Enaknya ke lokasi resepsi, di hari itu juga, " terangnya.
Yang terpenting dari program ini adalah terkoneksinya data dari KUA ke pihak kapanewon.
Baca Juga: Minggu Ini, Pelatih dan Pemain Asing PSS Sleman Dipastikan Tiba
Wildan menegaskan, walaupun program ini menunjukkan efektivitas dan efisiensi layanan dokumen kependudukan bagi pengantin baru, kapanewon tak akan mencetak di luar hari kerja atau beberapa hari sebelum sahnya pernikahan.
"Kami tak ingin maladministrasi, kalau sudah sah baru kecetak. Kalau nikah [hari] Minggu ya tidak bisa dicetak Jumat," kata dia.
Ide program kado bagi pengantin baru di Berbah ini, muncul dari pengalaman kala Wildan bekerjasama dengan jasa penyedia konsumsi, saat berada dalam sebuah acara ormas.
Kala itu, ia meminta foto salinan KTP milik penyedia jasa namun dijawab tidak membawa. Ditambah lagi, si penyedia jasa menjelaslan bahwa dirinya sudah menikah namun belum mengubah status perkawinannya.
Demi menyukseskan program ini, pihak kapanewon pernah menonaktifkan seluruh komputer yang biasanya digunakan untuk pelayanan kependudukan.
Baca Juga: Diduga Kena Begal Payudara, Akun Ini Minta Waspada Lewat Condongcatur
"Komputer kami sampai kami free-kan untuk tidak kami gunakan proses lain. Sistem kami, kami prioritaskan untuk si manten [pengantin] itu. Keberuntungan kami pula saat itu, jaringan lancar, verifikasi di sistem Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sleman juga cepat hijau [diterima dan terverifikasi]," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Dibayangi Degradasi, Pieter Huistra Bisa Selamatkan Nasib PSS Sleman?
-
Ulasan Novel (Bukan) Pengantin Baru: Ujian Cinta di Balik Ikatan Pernikahan
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
Terkini
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital
-
Deadline Penggusuran di Depan Mata, Warga Lempuyangan Lawan PT KAI: "Bukan Asetmu, Ini Tanah Kami
-
Viral, Foto Pendaki di Puncak Gunung Merapi Bikin Geger, Padahal Pendakian Ditutup
-
Sleman Pastikan Tak Ada ASN Bolos, Tapi Keterlambatan Tetap Jadi Sorotan
-
Pemda DIY Ngebut Bangun Sekolah Rakyat, Siswa Miskin Bisa Sekolah Juli 2025