SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Selain kembali memunculkan awan panas guguran, lava dari puncak Merapi juga masih terus keluar.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan pada periode pengamatan Rabu (17/3/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, teramati puluhan kali guguran lava. Jarak maksimum luncuran tersebut mencapai 1.200 meter atau 1,2 kilometer ke arah barat daya.
"Teramati 38 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter ke arah barat daya," kata Hanik dalam keterangannya, Kamis (18/3/2021).
Pada periode pengamatan yang sama, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah. Selain luncuran lava, teramati juga awan panas guguran sebanyak 1 kali.
Awan panas guguran tersebut terjadi pada Rabu (17/3/2021) pukul 14.20 WIB. Dalam pengamatan ini awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 31 mm dan durasi 62 detik.
"Untuk estimasi jarak luncur kurang lebih mencapai 700 meter," ucapnya.
Pada pengamatan yang sama sempat teramati terjadi hujan di puncak Gunung Merapi mulai pukul 16.49 WIB dengan intensitas 30 mm/jam. Hal itu menyebabkan teramatinya lahar hujan pada kali Boyong dengan intensitas di bawah sedang pada pukul 17:30 WIB.
Tercatat juga sejumlah kegempaan yang terjadi di Gunung Merapi. Mulai dari kegempaan guguran yang berjumlah 195 kali, hembusan sebanyak 8 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 6 kali serta tektonik jauh sebanyak 2 kali.
Sementara itu untuk pengamatan periode terbaru atau tepatnya pada Kamis (18/3/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, Gunung Merapi juga terlihat mengeluarkan guguran lava. Sedangkan asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
Baca Juga: Sehari Merapi Luncurkan 26 Kali Lava dan Asap Sulfatara Hingga 500 Meter
"Teramati 17 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.200 m ke arah barat daya," imbuhnya.
Sedangkan untuk kegempaan, tercatat kegempaan guguran sejumlah 43 kali, kegempaan hembusan sebanyak 1 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 1 kali dan tektonik jauh terjadi 1 kali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Berita Terkait
-
Siang Ini, Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Sejauh 700 Meter
-
Potret Gunung Merapi, Warganet Temukan Siluet Seperti Wajah Tua Bersorban
-
Update Merapi, Dalam 6 Jam Luncurkan Guguran Lava 17 Kali ke Barat Daya
-
Pagi Ini, Gunung Merapi Keluarkan 17 Kali Guguran Lava Pijar
-
Kerangka yang Ditemukan di Merapi Akan Dimakamkan di Seyegan Sebagai Mr X
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Buntut Keracunan Siswa, Pemkab Bantul Panggil Seluruh SPPG Cegah Insiden Serupa
-
Cuaca Ekstrem Ancam DIY: Dua Kabupaten Tetapkan Status Siaga
-
Di Samping Sang Ayah: Posisi Makam Raja PB XIII Terungkap, Simbol Keabadian Dinasti Mataram?
-
Jalur yang Dilewati Iring-iringan Jenazah PB XIII di Yogyakarta, Polda DIY Siapkan Pengamanan Ekstra
-
Tragedi Prambanan: Kereta Bangunkarta Tabrak Kendaraan, Palang Pintu Tak Berfungsi?