SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum kembali memunculkan awan panas guguran tapi lava dari puncak Merapi masih terus keluar.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan pada periode pengamatan Rabu (17/3/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, teramati belasan kali guguran lava. Jarak maksimum luncuran tersebut mencapai 1.200 meter atau 1,2 kilometer ke arah barat daya.
"Teramati 17 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter ke arah barat daya," kata Hanik dalam keterangannya, Rabu (17/3/2021).
Pada periode pengamatan yang sama, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah. Tercatat juga sejumlah kegempaan yang terjadi di Gunung Merapi.
Mulai dari kegempaan guguran yang berjumlah 43 kali, hembusan sebanyak 1 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 1 kali serta tektonik jauh sebanyak 1 kali.
Sementara itu untuk pengamatan periode sehari sebelumnya atau tepatnya pada Selasa (16/3/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, Gunung Merapi juga terlihat mengeluarkan guguran lava. Dalam periode pengamatan sehari tersebut jarak luncur maksimum lava juga terlihat lebih pendek.
"Sempat teramati 6 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 m ke arah barat daya," ungkapnya.
Sedangkan untuk kegempaan, tercatat kegempaan guguran sejumlah 119 kali, kegempaan hembusan sebanyak 4 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 7 kali. Terdapat juga vulkanik dangkal sejumlah 2 kali dan tektonik jauh terjadi 2 kali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Baca Juga: Sempat Masuk ke Kali Boyong, Lahar Hujan Merapi Mulai Penuhi BOD VI
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Berita Terkait
-
Kerangka yang Ditemukan di Merapi Akan Dimakamkan di Seyegan Sebagai Mr X
-
Sehari Merapi Luncurkan 26 Kali Lava dan Asap Sulfatara Hingga 500 Meter
-
Penemuan Kerangka Manusia Dekat Lokasi Labuhan Merapi, Begini Kronologinya
-
Guguran Lava Pijar Sempat Terlihat ke Tenggara, BPBD: Masih di Dalam Kawah
-
Kerangka Manusia Tanpa Identitas Ditemukan di Lokasi Labuhan Merapi
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Tiga Warna, Satu Meja: Hotel Tentrem Yogyakarta Sukses Perkuat Diplomasi Prancis dan Indonesia
-
Penataan PKL di Jalan Persatuan UGM Masih Tersendat, Pemkab Sleman Tunggu Perda Baru
-
'Aksi Kami Kem-Arie': Mahasiswa Ilmu Sejarah UNY Turun Tangan Bela Rekan yang Dikriminalisasi
-
Yogyakarta Darurat Kesehatan Mental: Krisis Depresi dan Gangguan Jiwa Mengintai Generasi Muda
-
Saldo DANA Gratis Menanti, Klaim DANA Kaget Sekarang dengan Link Ini