SuaraJogja.id - Sebanyak 35 warga dan jemaah Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka diketahui terpapar virus usai mengikuti tes swab antigen yang dilaksanakan pengelola masjid,
"Beberapa hari lalu ada remaja masjid kami yang kurang sehat. Terus kemudian cek antigen dan ternyata hasilnya positif," ungkap Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustadz Muhammad Jazir saat dikonfirmasi, Kamis (18/03/2021).
Setelah diketahui salah satu remaja masjid positif Covid-19, pengelola masjid berinisiatif melakukan tes swab antigen pada Senin (15/3/2021) kemarin kepada warga kampung dan jemaah masjid. Terutama mereka yang punya kontak erat dengan remaja masjid tersebut.
Terdata 100 orang yang mengikuti tes rapid antigen secara gratis. Dari jumlah tersebut, 35 orang diantaranya dinyatakan positif.
Baca Juga: Usai Divaksin, Ratusan Warga Kota Semarang Positif Covid-19
"Dari 35 orang, tujuh diantaranya jemaah masjid dan sisanya merupakan warga kampung. Jadi bukan klaster masjid tapi kami memfasilitasi warga dan jemaah untuk tes antigen," paparnya.
Pengelola masjid kemudian meminta jemaah dan warga memiliki rumah yang memadai untuk bisa melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Pihak masjid memberikan bantuan pengecekan kesehatan dan makanan selama isolasi mandiri.
Sedangkan bagi jemaah dan warga yang tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri di rumah ditempati, masjid memfasilitasinya di rumah isolasi yang berada di Jalan Jogokariyan 68.
"Semua keperluan makanan dan pengecekan juga kami berikan secara gratis," jelasnya.
Ustadz Jazir menambahkan, masjid tetap buka bagi jemaah saat ini. Namun aktivitas masjid yang diperbolehkan hanya salat. Sedangkan kegiatan ceramah dan lainnya dikurangi dan diperketat protokol kesehatan(prokes).
Baca Juga: Puluhan Santri di Cianjur Positif COVID-19, Satgas: Klaster Ponpes Keempat
Pengelola juga memesan alat deteksi Covid-19 GeNose ke UGM untuk nantinya digunakan di masjid. Diperkirakan alat tersebut bisa datang akhir bulan Maret 2021 nanti.
"Kalau antigen kan harganya cukup mahal, tapi kalau genose kan cukup murah. Nantinya alat itu digunakan bagi jemaah yang datang ke masjid. Kita beli dengan menggunakan dana kebencanaan Covid-19," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Atalia Praratya Positif COVID-19, Ridwan Kamil Lolos dari Penularan?
-
Sempat Antar Suami Daftar Pilgub Jakarta Lalu Batuk Pilek, Atalia Positif Covid-19, Ridwan Kamil Minta Doa
-
Bikin Pangling saat Pakai Kebaya, Amel Carla Dibilang Mirip Krisdayanti sampai Angela Gilsha
-
The Real Jemaah Subuh yang Berbahagia, Heboh Warga Nobar Timnas di Masjid Jogokariyan
-
5 Masjid Takjil Paling Rekomendasi di Yogyakarta, Wajib Coba!
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
Terkini
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony
-
Hasil Temuan Tim Pencari Fakta UGM Soal Dugaan Plagiasi Atas Buku Sejarah Madiun yang Ditulis Sri Margana dkk
-
Cegah Tindakan Pelecehan Terhadap Anak, Ini Tips Sampaikan Pendidikan Seksual kepada Buah Hati
-
Pola Penyakit di Indonesia Alami Pergeseran, Pakar Sebut Gaya Hidup Jadi Pemicu
-
Gelar Simposium di UIN Sunan Kalijaga, Ini Sembilan Rekomendasi Gusdurian Soal Kebebasan Beragama di Indonesia