SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah pasca pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Guna menyiasati hal tersebut percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 masih terus dilakukan yang menyasar berbagai kelompok prioritas.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie, menuturkan bahwa data terakhir perkembangan vaksinasi Covid-19 di DIY khususnya pada tahap kedua belum mencapai target. Pada sektor pelayanan publik dari sasaran sebanyak 334.754 orang belum semua mendapat suntikan pertama dan kedua.
"Untuk di DIY, pelayanan publik kita punya sasaran sebanyak 334.754 orang. Sampai hari ini baru tercapai untuk penyuntikan dosis pertama, yakni 24,47 persen. Untuk suntikan kedua, kita baru di posisi 7,28 persen," kata Pembajun kepada wartawan, Sabtu (20/3/2021).
Kondisi tidak jauh berbeda juga terdapat pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang menyasar warga lansia di DIY. Padahal lansia yang berada di DIY sendiri terbilang cukup banyak jika dilihat dari piramida penduduk yang ada.
Baca Juga: Disdikpora DIY Tunjuk 10 Sekolah Uji Coba KBM Tatap Muka, Ini Daftarnya
Hingga saat ini pendataan lansia di DIY masih terus dilakukan dengan perkembangan data yang dinamis. Namun berdasarkan data awal tercatat target sebanyak 295.349 orang lansia yang menjadi penerima vaksin Covid-19.
"Kita punya target lansia sebanyak 295.349 orang. Sekarang kita baru di posisi 5,31 persen itu untuk dosis pertama. Sedangkan dosis kedua baru di 0,07 persen. Jadi memang ini PR besar di DIY," terangnya.
Pembajun tidak memungkiri bahwa vaksinasi Covid-19 untuk lansia masih cukup terhambat. Sebab memang diperlukan kehati-hatian penyuntikan vaksin Covid-19 bagi lansia yang berumur di atas 65-70 tahun tersebut.
"Tapi memang kita itu agak masalah di lansia. Memang harus hati-hati [penyuntikan vaksin Covid-19] dan di Jogja sendiri banyak [lansia]. Makanya kita arahkan ke rumah sakit. Kami mendorong rumah sakit yang melakukan itu, lebih aman dengan beliau-beliau lansia," ungkapnya.
Selain itu kata Pembajun, butuh peran proaktif dari keluarga dalam mendampingi para lansia tersebut. Pendamping dalam arti pendataan hingga saat kedatangan tempat pemberian vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Alih-Alih Kampus, DIY Pilih Buka KBM Luring Terbatas Pascaperpanjangan PPKM
Tidak berhenti di situ saja, pekerjaan rumah Dinkes DIY berikutnya adalah perencanaan vaksinasi massal berikutnya yang menyasar guru dan tenaga kependidikan. Hal itu dalam rangka mempersiapkan pembelajaran tatap muka pada bulan Juli mendatang.
"PR besar kami berikutnya, setelah kemarin vaksinasi massal untuk pelayan publik, ASN, beserta beberapa instansi vertikal di DIY. Maka, rencana kami selanjutnya untuk pendidik atau guru. Sebab memang tenaga pendidik ini disiapkan dalam rangka bulan Juli, di mana tatap muka untuk pendidikan sudah akan dimulai," tuturnya.
Disinggung mengenai kerumunan, Pembajun menyebut pihaknya terus mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara massal yang telah dilakukan. Penyediaan tempat dan kesadaran bagi para penerima vaksin yang datang itu menjadi penting.
Dirut RSUP dr Sardjito, Rukmono Siswishanto menyampaikan bahwa memang kerumunan saat vaksinasi massal tidak bisa dihindarkan. Namun memang usaha guna mengurai kerumunan itu terus dilakukan oleh semua pihak.
"Kalau kerumunan itu memang sudah menjadi standar ya di dalam setiap pelaksanaan kegiatan massal. Kuncinya ada di waktu pendaftaran. Pendaftaran sudah kita atur nanti dia harus datang jam berapa. Ini yang terpenting," tegas Rukmono.
Rukmono menyatakan pentingnya peran semua pihak dalam melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 ini. Salah satu cara yang sedang dilakukan yakni vaksinasi secara massal bagi kelompok-kelompok sasaran penerima.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Budget Rp50 Jutaan, Irit Bahan Bakar dan Performa Oke!
Pilihan
-
11 Kode Redeem FF Hari Ini 3 Juni 2025, Token SG2 dan Jersey Terbaru Siap Klaim
-
7 HP Samsung Murah Rp1 Jutaan Terbaik 2025: Ada Kamera 50 MP, Baterai Tahan Lama
-
5 Rekomendasi HP Samsung Rp1 Jutaan Terbaik Juni 2025, Super Murah Performa Mewah
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik Juni 2025
-
5 Rekomendasi Body Lotion Super Murah Mulai Rp13 Ribuan, Gercep Atasi Kulit Kering
Terkini
-
Bantul Targetkan Bebaskan 330 Hektare dari Kumuh: Ini Strategi Ambisiusnya di 2026
-
AirNav Indonesia Prediksi Tak Ada Lonjakan Penumpang Pesawat saat Libur Idul Adha
-
6 Juni 2025 Idul Adha Serentak, MUI DIY Ingatkan Soal Takbir Tertib dan Solidaritas Sosial
-
TKP ABA Tutup: Pedagang & Jukir Terancam di Menara Kopi? Akses Sulit, Lahan Sempit Jadi Sorotan
-
Dari Ledakan Amunisi hingga Pengamanan Kejaksaan, Pakar UGM Soroti Soal Disiplin dan Pengawasan TNI