SuaraJogja.id - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kampung Jogokariyan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta terus bertambah. Terbaru sebanyak 15 orang dinyatakan terpapar virus corona yang membuat total keseluruhan warga terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah tersebut menjadi 50 kasus.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan bahwa tambahan 15 kasus tersebut ditemukan tracing kontak erat kepada 35 kasus awal. Hasilnya melalui tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR) kontak erat tersebyt dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
"Iya, ada tambahan 15 [kasus positif]. Sehingga menjadi 50 kasus," kata Heroe saat dikonfirmasi awak media, Selasa (23/3/2021).
Heroe menjelaskan penambahan kasus itu tersebar di sejumlah RT dan RW yang ada. Kondisi tersebut membuat kategori wilayah di tempat itu masuk ke dalam zona merah atau bahkan oranye.
Baca Juga: Inovasi di Tengah Pandemi, Atap Masjid Jogokariyan Berubah Lahan Aquaponik
"Tetapi itu tersebar di 16 RT di 4 RW. Sehingga menyebar. Sehingga, tidak menjadikan RT memasuki zona merah atau oranye. Sebab beberapa [kasus positif] hanya ada dalam satu rumah," jelasnya.
Disampaikan Heroe, tambahan belasan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut tengah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Pengawasan juga terus dilakukan oleh jajaran Satgas Covid-19 lingkungan setempat serta dengan dibantu oleh petugas Puskesmas Mantrijeron.
Guna mengantisipasi sebaran kasus Covid-19 di wilayah tersebut, pengetatan wilayah kampung Jogokariyan pun dilakukan. Langkah itu didukung dengan BPBD yang setiap hari melakukan penyemprotan disinfektan di wilayah itu.
"RT dan RW telah melalukan pembatasan interaksi dan kegitan sosial. Warga patuh dan melakukan isolasi mandiri. Bantuan per makanan juga diberikan oleh Pemkot Yogyakarta melalui Dinsos," terangnya.
Lebih lanjut, Masjid Jogokariyan pun juga berinisiatif untuk melakukan penanganan sebaran kasus Covid-19 tersebut di wilayahnya. Mulai dari melakukan screening, membantu isolasi mandiri, dan memberikan bantuan per makanan bagi warga yang isolasi mandiri.
Baca Juga: Spanduk 6 Syuhada Dicopot Satpol PP, Masjid Jogokariyan: Demi Kondusivitas
"Kegiatan mesjid yang sifatnya mendatangkan banyak jemaah juga dikurangi. Sehingga ini merupakan inisiatif takmir masjid dan warga untuk bisa memutus rantai sebaran Covid-19," ujarnya.
Berita Terkait
-
Di Balik Makan Berbuka Gratis ala Jogokariyan, dari Masjid untuk Umat
-
Dompet Aman, Perut Kenyang: 7 Rekomendasi Bukber Hemat di Jogja
-
Gara-Gara Kabar Perceraian Sherina Munaf dan Baskara Mehendra, Istilah Lavender Marriage Trending
-
Atalia Praratya Positif COVID-19, Ridwan Kamil Lolos dari Penularan?
-
Sempat Antar Suami Daftar Pilgub Jakarta Lalu Batuk Pilek, Atalia Positif Covid-19, Ridwan Kamil Minta Doa
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital