SuaraJogja.id - Manusia selalu dihadapkan dengan berbagai persoalan hidup yang tak pernah disangka. Di situasi pandemi Covid-19 saat ini banyak orang yang pernah kehilangan orang terdekatnya termasuk keluarga.
Hal itu pun dialami Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) DIY, GBPH Prabukusumo yang harus berjuang dari Covid-19 setelah dipastikan positif sekitar November 2020 lalu. Tak hanya itu, istri adik Sri Sultan Hamengku Buwono X itu yakni Bendara Raden Ayu (BRay) Prabukusumo juga terkonfirmasi Covid-19 dan dinyatakan meninggal karena virus tersebut.
Awal mulanya, pria yang akrab disapa Gusti Prabu tersebut, mengaku sudah mengalami suhu tubuh tinggi. Saat itu dirinya akan meninjau Posko Merapi yang ada di Cangkringan, Sleman.
"Saya memang sudah panas tinggi sekitar 38,9 derajat pada waktu itu. Saat itu karena ada tinjauan ke Posko Siaga Bencana Merapi tiga hari lagi, saya dari Jakarta pulang ke sini (Yogyakarta) dan menyiapkan posko karena ada tinjauan itu," ujar Gusti Prabu ditemui SuaraJogja.id, Kamis (25/3/2021).
Baca Juga: Komentari Surat Pemecatan, Sri Sultan Sebut Gusti Prabu Makan Gaji Buta
Tinjauan tersebut diikuti beberapa anggota PMI dari berbagai daerah. Prabukusumo sempat dikabari jika beberapa orang dari tamu tersebut pulang dengan kondisi positif Covid-19.
"Lalu saya memberi kabar ke seluruh orang yang sempat berkontak, lalu dilakukan desinfektan di markas (Kantor PMI DIY). Setelah hari berikutnya saat saya ada di kantor Yayasan YAP saya akan menandatangani sertifikat diklat 70 jam P3K. Saya lihat cuma 62 lembar, ya bisa cepat selesai," kata Prabukusumo.
Tapi saat mencoba tanda tangan di kertas kosong, tangannya bergetar dan tidak fokus. Saat itu, adik Sultan HB X ini belum sadar jika terkonfirmasi Covid-19.
Kepala mau pecah
Dirinya lalu datang ke RS Panti Rapih untuk memeriksakan diri. Awalnya kondisi tubuh Prabukusumo tak menunjukkan gejala, namun setelah menjalani Swab PCR, hasilnya positif Covid-19.
Baca Juga: Bantah Pecat Gusti Prabu, Ini Penjelasan Keraton Yogyakarta
"Setelah di rontgen, paru-paru saya terlihat ada bercak putih dan membuat saya kaget tidak karuan. Dan sudah, rasanya kepala saya mau pecah itu," kata dia.
Gusti Prabu tidak dirawat di RS Panti Rapih. Dirinya langsung dirujuk ke RSUP Dr Sardjito untuk menjalani pemulihan.
"Saya dimasukkan ke ruang ICCU dan dirawat sampai 23 hari. Di ruangan itu sangat mengerikan bagi saya, sepintas-sepintas ada yang datang (perawat) membawa jenazah. Seperti itu tiap hari," kenang Gusti Prabu.
Selama berjuang menghadapi Covid-19 Gusti Prabu sudah dinyatakan sembuh dan dipindah ke salah satu paviliun di RSUP Dr Sardjito. Saat yang bersamaan, istri Gusti Prabu juga terkonfirmasi Covid-19 dan dirawat di RS yang sama.
Gusti Prabu dinyatakan sembuh oleh dokter, namun sang istri tak selamat. BRay Prabukusumo meninggal dunia karena Covid-19 pada 8 Desember 2020.
Nyaris putus asa
Kesedihan tak terbendung dari Gusti Prabu, dari ujian itu dia mencoba terima dan mengikhlaskan kepergian istrinya.
Tak hanya itu, dalam pemulihan, Gusti Prabu sempat putus asa. Pasalnya dia sempat tak bisa merasakan kakinya dan menduga akan lumpuh total.
"Waktu saya merasa lumpuh itu, pikiran saya sudah kacau. Bayangan saya habis semua. Waduh saya tidak bisa kerja, saya tidak produktif lagi," ujar Prabukusumo.
Dirinya tak menampik sempat marah kepada Tuhan. Gusti Prabu bercerita dirinya yang sudah berjuang untuk masyarakat mengapa diberikan ujian itu.
"Dua Minggu (dirawat) saya sempat tak terima sama Gusti Allah, rasanya saya masih tidak terima, mencari uang, melindungi masyarakat Jogja kayak gini, delapan bulan kerja di tengah Covid-19, lha kok saya yang kena, korbannya malah istri saya," ujarnya dengan suara lirih.
Kendati demikian, Prabukusumo mencoba berlapang dada dan membuka hatinya. Setelah tenang, ia menyadari jika takdir Allah yang datang itu sudah tidak bisa dihentikan.
Rutin olahraga
Dari perjuangan menghadapi Covid-19, Prabukusumo memberikan sejumlah tips untuk tetap bertahan dan menjaga kondisi saat isolasi mandiri ketika terkonfirmasi Covid-19.
Dirinya menerangkan, pasien bisa menyewa dua tabung oksigen karena penderita Covid-19 pada level tertentu akan kesulitan bernapas. Pastikan jangan sampai menulari orang lain di ruangan tersebut yang sudah dipastikan steril.
Selalu sediakan meja kecil di luar atau di dalam kamar untuk menaruh makanan untuk diambil pasien.
Prabukusumo juga menyarankan, agar ruangan isolasi harus rutin disemprotkan desinfektan. Minimal 2 kali sehari.
Pasien harus sering minum air mineral, minimal 2,5 liter per hari. Rutin konsumsi vitamin D3, C dan obat dari dokter.
"Ini saya lakukan karena saya pernah menjadi pasien Covid-19. Hal ini bisa dilakukan oleh pasien Covid-19 yang bergejala ringan atau sedang," jelas dia.
Gusti Prabu mengatakan bahwa usai sembuh dari Covid-19, orang yang disebut penyintas harus rajin berolahraga. Hal itu penting untuk mengembalikan metabolisme tubuh menjadi lebih kuat setelah mengidap Covid-19.
"Olahraga yg saya sampaikan ini ,sangat penting bagi alumni Covid-19, seperti saya, karena seseorang yg kena Covid-19 itu otot maupun urat darahnya mengecil. Sehingga perlu kita rehabilitasi dengan fisioterapi," katanya.
Ia menambahkan, bahwa paru-paru penyintas akan sedikit mengkerut. Maka dari itu, perlu dilatih dengan gerakan tangan keluar agar dada kita tertarik.
"Fungsinya untuk mengembalikan kerja paru-paru agar normal kembali," ujar Gusti Prabu.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi