Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 27 Maret 2021 | 13:07 WIB
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar tatap muka di SDN 006 Batam Center, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (23/3/2021). ANTARA FOTO/Teguh Prihatna

SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul meminta setiap sekolah yang ada di Bumi Projotamansari memiliki tim satgas Covid-19.

"Nanti orang tersebut dipilih atau ditunjuk dengan SK Kepala Sekolah. Tiap jenjang sekolah wajib memiliki tim tersebut," kata Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko dihubungi Suarajogja.id, Sabtu (27/3/2021).

Isdarmoko menerangkan bahwa tugas dan fungsi satgas Covid-19 di tingkat sekolah untuk memetakan kondisi lingkungan dan warga yang bisa terjangkit Covid-19.

"Ini termasuk poin yang penting untuk dimiliki masing-masing sekolah. Ketika ada penularan, petugas ini yang melakukan tracing melalui pemetaan yang sudah dibuat," jelasnya.

Baca Juga: Tersandung Skandal, Pengunduran Diri Lurah Mangunan Tunggu SK Bupati Bantul

Pemetaan tersebut kata Isdarmoko ada 3 kriteria yang disasar. Pertama warga yakni guru atau orang tua murid yang memiliki komorbid dan berpotensi besar tertular virus. Selanjutnya yang kedua adalah memetakan guru-guru yang dari luar daerah datang mengajar ke Bantul.

"Hal ini harus diperhatikan betul, karena ada potensi guru datang dari luar daerah menggunakan kendaraan umum. Selain itu harus dipastikan tidak sedang sakit," jelas dia.

Ia berharap agar guru-guru dari luar wilayah Bantul datang mengajar menggunakan kendaraan pribadi. Tidak menggunakan kendaraan umum.

"Jika bisa memberi saran, guru-guru ini tinggal atau menyewa indekos di sekitar sekolahnya," tambah Isdarmoko.

Sasaran ketiga yang harus dipetakan oleh satgas sendiri adalah warga yang baru datang dari wilayah zona merah. Hal itu untuk mencegah penularan di sekolah tempat mereka beraktivitas.

Baca Juga: Curi Motor Saat Jumatan, Pria Imogiri Dibekuk Polres Bantul

"Misal ada guru atau keluarga murid dari wilayah zona merah, tentu harus dipetakan. Jika memang kondisi tubuh tidak baik, kami minta mereka untuk isolasi mandiri 14 hari dahulu," terangnya.

Selain menyiapkan satuan tugas Covid-19, sekolah juga harus menjalin akses dengan pelayan kesehatan seperti klinik, puskesmas dan rumah sakit yang berdekatan dengan sekolah.

Isdarmoko menjelaskan Disdikpora Bantul sudah siap kembali membuka pembelajaran tatap muka. Kendati demikian, pihaknya menunggu instruksi Bupati.

"Jika dari Menteri pendidikan pembelajaran tatap muka akan dibuka sekitar Juli di tahun ajaran baru. Kami hanya menunggu arahan dari kementrian dan Pemkab, yang jelas kami sudah mempersiapkan semuanya, dan masing-masing sekolah sudah memenuhi poin yang disyaratkan pemerintah pusat," ujar dia.

Load More