SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul meminta setiap sekolah yang ada di Bumi Projotamansari memiliki tim satgas Covid-19.
"Nanti orang tersebut dipilih atau ditunjuk dengan SK Kepala Sekolah. Tiap jenjang sekolah wajib memiliki tim tersebut," kata Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko dihubungi Suarajogja.id, Sabtu (27/3/2021).
Isdarmoko menerangkan bahwa tugas dan fungsi satgas Covid-19 di tingkat sekolah untuk memetakan kondisi lingkungan dan warga yang bisa terjangkit Covid-19.
"Ini termasuk poin yang penting untuk dimiliki masing-masing sekolah. Ketika ada penularan, petugas ini yang melakukan tracing melalui pemetaan yang sudah dibuat," jelasnya.
Pemetaan tersebut kata Isdarmoko ada 3 kriteria yang disasar. Pertama warga yakni guru atau orang tua murid yang memiliki komorbid dan berpotensi besar tertular virus. Selanjutnya yang kedua adalah memetakan guru-guru yang dari luar daerah datang mengajar ke Bantul.
"Hal ini harus diperhatikan betul, karena ada potensi guru datang dari luar daerah menggunakan kendaraan umum. Selain itu harus dipastikan tidak sedang sakit," jelas dia.
Ia berharap agar guru-guru dari luar wilayah Bantul datang mengajar menggunakan kendaraan pribadi. Tidak menggunakan kendaraan umum.
"Jika bisa memberi saran, guru-guru ini tinggal atau menyewa indekos di sekitar sekolahnya," tambah Isdarmoko.
Sasaran ketiga yang harus dipetakan oleh satgas sendiri adalah warga yang baru datang dari wilayah zona merah. Hal itu untuk mencegah penularan di sekolah tempat mereka beraktivitas.
Baca Juga: Tersandung Skandal, Pengunduran Diri Lurah Mangunan Tunggu SK Bupati Bantul
"Misal ada guru atau keluarga murid dari wilayah zona merah, tentu harus dipetakan. Jika memang kondisi tubuh tidak baik, kami minta mereka untuk isolasi mandiri 14 hari dahulu," terangnya.
Selain menyiapkan satuan tugas Covid-19, sekolah juga harus menjalin akses dengan pelayan kesehatan seperti klinik, puskesmas dan rumah sakit yang berdekatan dengan sekolah.
Isdarmoko menjelaskan Disdikpora Bantul sudah siap kembali membuka pembelajaran tatap muka. Kendati demikian, pihaknya menunggu instruksi Bupati.
"Jika dari Menteri pendidikan pembelajaran tatap muka akan dibuka sekitar Juli di tahun ajaran baru. Kami hanya menunggu arahan dari kementrian dan Pemkab, yang jelas kami sudah mempersiapkan semuanya, dan masing-masing sekolah sudah memenuhi poin yang disyaratkan pemerintah pusat," ujar dia.
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Sedan Bekas Tahun Muda Mulai Rp 70 Juta, Ini 5 Pilihan Irit dan Nyaman untuk Harian
- Pemain Keturunan Palembang Salip Mauro Zijlstra Gabung Timnas Indonesia, Belum Punya Paspor RI
Pilihan
-
3 Kuliner Khas Riau yang Cocok Jadi Tren Kekinian, Bisa untuk Ide Bisnis!
-
Ole Romeny Jalani Operasi, Gelandang Arema FC Pilih Tutup Komentar di Instagram
-
Pengusaha Lokal Bisa Gigit Jari, Barang Impor AS Bakal Banjiri Pasar RI
-
BREAKING NEWS! Satoru Mochizuki Dikabarkan Dipecat dari Timnas Putri Indonesia
-
Tarif Trump 19 Persen Bikin Emiten Udang Kaesang Makin Merana
Terkini
-
Musik Asyik di Kafe Bisa Jadi Masalah Hukum? Simak Penjelasan Kemenkum DIY Soal Royalti Musik
-
Wali Murid Menjerit, Pungutan Seragam MAN di DIY Tembus Rp 1,8 Juta, ORI Investigasi
-
Diplomasi Indonesia Diuji: Mampukah RI Lolos dari Tekanan Trump Tanpa Kehilangan Cina?
-
BPJS Kesehatan Dicoret? Dinsos DIY Buka Layanan Pengaduan, Jangan Tunda
-
UGM Kembalikan Harta Karun Warloka! Apa yang Disembunyikan Selama 15 Tahun?