SuaraJogja.id - DPW PKS DIY mendesak Pemda untuk segera membuka Kegiatan Belajar Mengajar(KBM) luring atau tatap muka. Sebab selama setahun terakhir pandemi COVID-19, KBM daring atau jarak jauh dinilai memperburuk kualitas pendidikan di DIY.
Mahasiswa dan pelajar yang tidak bisa belajar di sekolah maupun kampus pun mengalami banyak kesulitan. Mereka tidak mampu mengikuti pembelajaran jarah jauh secara optimal laiknya tatap muka.
"Berbagai evaluasi kita selama setahun ini menunjukkan kualitas pembelajaran, kualitas pembelajaran jarak jauh banyak kekurangan sehingga kita dorong pemda membuka pembelajaran tatap muka," ungkap Ketua DPW PKS DIY, Agus Mas’udi disela Rakerwil PKS DIY 2021 di Grand Inna Yogyakarta, Minggu (28/03/2021).
Menurut Agus, pembukaan kembali pendidikan tatap muka ini tidak hanya peting untuk menjaga kualitas pembelajaran, tetapi juga berdampak pada sektor perekonomian DIY.
Baca Juga: Disdikpora Bantul Minta Sekolah Buat Satgas Covid-19 Sebelum KBM Tatap Muka
Usaha-usaha kecil yang mendukung sektor pendidikan yang selama ini lumpuh pasca pandemi bisa kembali bangkit. Tanpa ada kebijakan baru maka akan semakin banyak usaha-usaha kecil yang gulung tikar.
"Banyak warung dan kok-kosan yang sekarang ini tutup, ini yang perlu dipikirkan," tandasnya.
Sementara Ketya MPW PKS DIY, Dwi Budi Utomo mengungkapkan, desakan pembukaan KBM luring juga harus dibarengi kesiapan protokol kesehatan(prokes) di setiap lembaga pendidikan di DIY. Apalagi pasca perpanjangan kebijakan Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) Mikro, pemerintah sudah mempersilahkan perguruan tinggi mulai pembelajaran tatap muka. Apalagi DIY merupakan Kota Pendidikan yang menjadi tolok ukur kualitas pendidikan di Indonesia.
"Pemda perlu melakukan ujicoba tatap muka dan melakukan berjalannya protokol kesehatan," ujarnya.
Dwi meyakini kampus dan sekolah-sekolah setingkat SMA/SMK bisa menerapkan prokes secara baik. Mahasiswa dan anak-anak tingkat SMA/SMK pun bisa lebih diedukasi.
Baca Juga: Demi Pulihkan Ekonomi, Masyarakat Jogja Diminta Boros Belanja
Ketaatan masyarakat DIY dalam penerapan prokes pun tergolong tinggi di Indonesia. Vaksinasi guru dan dosen pun tengah gencar dilakukan. Karenanya pembukaan pembelajaran tatap muka dimungkinkan akan dapat diawasi dengan baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital