SuaraJogja.id - Gereja Katolik Santo Antonius Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta memastikan telah memiliki tim keamanan internal untuk penjagaan dalam rangkaian ibadah perayaan Paskah, selain nantinya juga akan dibantu oleh aparat berwenang baik dari kepolisian maupun pihak lainnya.
Bagian Administrasi Umum Sekretariat Paroki Santo Antonius Padua Kotabaru, Eka Rahayu, mengatakan bahwa tim internal itu memang sebenarnya sudah dibentuk sejak lama, sehingga memang tidak hanya bertugas saat perayaan hari besar saja, tapi setiap ada pelaksanaan misa.
"Kami punya tim keamanan internal. Itu kami siapkan tidak hanya hari-hari besar, tetapi juga misa mingguan. Hanya saja jumlahnya ditambah," kata Eka saat ditemui awak media di Gereja Santo Antonius Kotabaru, Kamis (1/4/2021) siang.
Menanggapi kejadian teror bom bunuh diri di Makassar beberapa hari yang lalu, Eka menyebutkan bahwa untuk umat Gereja Santo Antonius Kotabaru sendiri tidak ada ketakutan berlebih. Mereka percaya dengan pengamanan yang ada baik dari internal maupun pihak lainnya.
"Mereka [jemaat Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru] percaya dengan pengamanan baik dari internal kami maupun pihak kepolisian dan tentara. Untuk kekhawatiran pasti ada, tetapi titdak sampai membuat mereka takut datang ke gereja, tetap bisa beribadah," terangnya.
Selain itu, selama pandemi Covid-19 berlangsung pun, keamanan saat peribadatan di gereja juga cukup berbeda. Penjagaan terkait dengan umat yang akan masuk pun lebih ketat lagi.
"Dulu terbuka. Siapa saja bisa masuk, tetapi sekarang yang tidak punya nomor atau girik tidak bisa masuk," imbuhnya.
Maka, kendati terdapat kejadian atau sebaran kasus Covid-19 di gereja pun, semua pihak sudah siap. Artinya proses skrining sudah tertata dengan baik.
Baca Juga: Penjagaan Polres Metro Bekasi Kota Diperketat
"Namun puji Tuhan, sampai sekarang belum ada kejadian Covid-19 [di Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru]," ucapnya.
Eka mengimbau seluruh umat yang hendak mengikuti ibadah perayaan Paskah di gereja untuk membawa barang seperlunya saja. Sebab, petugas yang ada akan mengecek satu per satu barang bawaan para jemaat yang hadir.
"Kalau ada hal-hal yang mencurigakan kan bisa diskrining di awal. Sudah berlapis dengan sendirinya karena pandemi. Masuk parkir sudah ditanya giriknya mana. Tidak bisa menunjukkna giriknya tidak bisa mengikuti [ibadah]," tuturnya.
Pihaknya telah melakukan koordinasi melalui masing-masing ketua lingkungan. Hal itu guna menyetorkan nama-nama warga jemaat yang ada di lingkungan gereja tersebut.
Setelah disetorkan, nama-nama itu akan dikroscek kembali oleh pihak sekretariat. Ketika nama itu tidak ada di dalam database yang ada maka secara otomatis yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti peribadahan di gereja.
Penerapan protokol kesehatan di Gereja Kotabaru pun dibuat seketat mungkin. Di antaranya, ibadah tatap muka hanya dapat diikuti oleh jemaat dengan rentang usia 10 tahun hingga 70 tahun.
Tag
Berita Terkait
-
Penjagaan Polres Metro Bekasi Kota Diperketat
-
Perayaan Paskah, Polda Metro Imbau Jemaat Tidak Bawa Tas ke Gereja
-
Jelang Paskah, 4 Gereja Ini Jadi Prioritas Pengamanan Ketat
-
Jelang Paskah, Tim Gegana Jibom Polda DIY Lakukan Sterilisasi di Gereja
-
Polda DIY Sterilisasi 20 Gereja di Sleman Jelang Ibadah Paskah
Terpopuler
- Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Agustus: Klaim 3.000 Gems dan Pemain 111
Pilihan
-
Aneh Bin Ajaib! Pertumbuhan Ekonomi 5,12% Diragukan, Menko Airlangga Pasang Badan Bela BPS
-
Harga Emas Antam Merosot, Hari ini Dipatok Rp 1.950.000 per Gram
-
Deretan Kontroversi Bella Shofie, Kini Dituduh Tak Pernah Ngantor sebagai Anggota DPRD
-
Klub Belum Ada, Bursa Transfer Mau Ditutup! Thom Haye Ditolak Mantan
-
Menko Airlangga Cari-cari Rojali dan Rohana di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen: Hanya Isu!
Terkini
-
Duh! Rugikan Bandar? Ini Kronologi Lengkap Pengungkapan Kasus Pemain Judol di Jogja
-
Misteri Pantai Krakal Gunungkidul: Jasad Tanpa Kepala Ditemukan, Identifikasi DNA Jadi Andalan
-
Kebijakan Royalti Musik Timbulkan Resistensi UMKM, Pemda DIY Siapkan Skema Solusi
-
BRI Tambah Kuota KPR Subsidi, Dukung Program 3 Juta Rumah Pemerintah
-
Penembakan di Lapangan Minggiran Yogyakarta: Tuduhan Curi Senar Layangan Berujung Petaka