SuaraJogja.id - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih angkat bicara soal empat terduga teroris yang diamankan oleh tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di empat lokasi wilayah Bantul. Pihaknya meminta warga tak terpengaruh dan terprovokasi dengan adanya pandangan radikal.
"Saya cukup terkejut ya, ada warga di Bantul yang diamankan karena terduga teroris. Harapannya warga tidak terprovokasi atau terpengaruh adanya pandangan atau paham radikalisme itu," kata Halim, ditemui di Pedukuhan Krajan, Kalurahan Poncosari, Kepanewon Srandakan, Bantul, Senin (5/4/2021).
Ia melanjutkan, pandangan radikalisme bisa saja diterima oleh masyarakat yang tidak paham. Pihaknya mendorong agar sosialisasi dan pemahaman bahayanya radikalisme ini dilakukan di setiap kelompok masyarakat.
"Saat ini tentu seluruh masyarakat harus waspada dan mensosialisasikan model keagamaan yang mengedepankan toleransi, dan juga mengajak pada kedamaian karena toleransi termasuk sunah rasul ya," katanya.
Ia menuturkan bahwa bentuk sosialisasi bisa dimulai dari masjid-masjid melalui materi khotbah atau ceramah jauh dari paham radikalisme dan mengedepankan toleransi.
"Ya nanti kami siapkan materi-materi itu. Yang jelas masjid-masjid ini kami minta agar khotbah jauh dari pandangan radikal. Selain itu, isi materi juga mengajak warga untuk menguatkan toleransi," terang Halim
Ia menegaskan bahwa toleransi adalah ajaran dalam Islam, sehingga pihaknya berharap agar masyarakat khususnya yang tinggal di Bantul memahami arti toleransi itu.
"Kasus ini [penangkapan terduga teroris] menjadi perhatian kami. Maka dari itu, pemahaman akan toleransi di masyarakat harus tinggi. Jauhi juga pandangan radikalisme," kata Halim.
Sebelumnya, terdapat empat orang terduga teroris yang diamankan Tim Densus 88 di Bantul sejak Jumat-Minggu (2-4/4/2021). Selain mengamankan empat orang berjenis kelamin pria tersebut, tim Densus juga menggeledah rumah mereka di Sewon, Pleret, dan juga di Pandak.
Baca Juga: Terduga Teroris: Saya Belajar ke Haji Popon untuk Ilmu Kebal
Sebanyak dua dari empat orang yang diamankan diketahui terlibat dan pernah bekerja di sebuah LSM penyalur bantuan dana. Penggeledahan kantor LSM juga dilakukan Densus 88 di Jalan Suryodiningratan, Kampung Kumendaman RT 30/RW 08, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Minggu (4/4/2021).
Berita Terkait
-
Terduga Teroris: Saya Belajar ke Haji Popon untuk Ilmu Kebal
-
Simpatisan FPI Ungkap Operasi Senyap Peledakan Bom di Pangalengan via Video
-
Lagi-lagi Klaim Asal FPI, Teroris Ini Cerita Tim Senyap Teror Bom Pertamina
-
Top 5 SuaraJogja: Terduga Teroris Ke-4 di Bantul, Jogja Hujan Angin Kencang
-
Densus 88 Geledah Kantor LSM di Jogja, Satu Truk Dokumen Keuangan Diangkut
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Bantul Optimis Swasembada Beras 2025: Panen Melimpah Ruah, Stok Aman Hingga Akhir Tahun
-
Sampah Menggunung: Jogja Kembali 'Numpang' Piyungan, Kapan Mandiri?
-
Terjebak dalam Pekerjaan? Ini Alasan Fenomena 'Job Hugging' Marak di Indonesia
-
Revolusi Pilah Sampah di Yogyakarta Dimulai: Ribuan Ember Disebar, Ini Kata Wali Kota
-
Dua Bulan Berlalu, Kasus Makam Diplomat Diacak-acak 'Ngambang', JPW Desak Polisi Tindaklanjuti